Heboh Wisatawan Ngaku Diperas di Kawasan Perairan BKB Palembang | Info Giok4D

Posted on

Curhatan wisatawan wanita yang diduga diperas serang saat berkunjung Pulao Kemarau, Palembang, Sumatera Selatan, viral di media sosial. Usai viral, polisi pun turun tangan menyelidiki dugaan pemerasan yang dilakukan serang tersebut.

Peristiwa diduga mencoreng nama baik Kota Palembang itu, tepatnya di kawasan wisata perairan Benteng Kuto Besak (BKB).

Dari video yang Dilihat infoSumbagsel, Kamis (6/11/2025), dalam unggahan yang beredar, pengunggah yang diduga berasal dari luar Palembang itu mengaku jera usai berwisata ke Palembang.

Dalam mengawali ceritanya, korban mengaku berdua dan semuanya wanita itu awalnya hendak berwisata ke Pulau Kemaro dengan cara menyewa jasa perahu atau speedboat di pelataran BKB.

Saat tawar menawar didapat kesepakatan antara korba dan serang speedboat bahwa bersedia mengantar keduanya ke Pulau Kemaro dengan tarif Rp 150 ribu dengan ketentuan pulang pergi atau antar jemput.

Setelah mereka diantar ke Pulau Kemaro dan berwisata ke sana, mereka lalu hendak pulang kembali ke BKB dengan diantar speeboat yang sebelumnya mengantarkan mereka.

Nahasnya, saat dalam perjalanan pulang menuju ke Jembatan Ampera seketika speedboat tersebut berhenti dan serang bilang ke korban kehabisan bahan bakar (BBM).

Sontak keduanya pun kaget dan ketakutan speedboat itu mogok di tengah Sungai Musi, diduga melihat korban ketakutan serang speedboat lalu memanfaatkan situasi mencoba memeras korban.

Saat itu korban dipinta untuk kembali memberikan uang Rp 200 ribu untuk membeli BBM apabila korban hendak kembali diantarkan ke kawasan BKB atau Jembatan Ampera.

Lalu, terjadi perdebatan dan korban berpura-pura menawar dengan nominal RP 100 ribu saja sehingga akhirnya speedboat kembali dinyalakan serang dan bergerak menuju Ampera.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Setelah tiba di dermaga, korban yang merasa serang telah melanggar kesepakatan awal pun enggan memberikan Rp 100 ribu untuk BBM tersebut dan berlari meninggalkan dermaga menuju ke stasiun LRT Ampera.

Nahasnya, sih serang yang tak terima kemudian mengejar kedua korban sampai ke stasiun LRT memaksa korban untuk memberikan uang Rp 100 ribu tersebut.

“Plis ini bukan masalah nominal uang tapi ini pemerasan !!! Hati-hati yang mau naik perahu usahakan harus rame-rame dan ada cowoknya,” tutup korban dalam unggahannya.

Selain mengungga tulisan tersebut, pada slide kedua korban juga mengunggah video mereka saat sedang berada di atas speedboat yang memperlihatkan wajah serang speedboat tersebut.

Terkait kejadian itu, Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang Kompol Ricky Mozam menyebut kepolisan belum menerima laporan resmi atas dugaan tindak pidana pemerasan tersebut.

“Kalau untuk laporannya dari yang mengaku korban itu belum ada kita terima,” kata Ricky dikonfirmasi infoSumbagsel, Kamis (6/11/2025).

Meski begitu, kata dia, pihaknya dari Bhabinkamtibmas setempat sedang turun ke lapangan mengecek informasi kejadian tersebut.

“Kita sudah turunkan Bhabinkamtibmas untuk mengecek seperti apa kejadiannya,” jelasnya.