Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi sempat dihebohkan dengan turunnya hujan es. BMKG menyebut hujan es itu proses dari operasi modifikasi cuaca (OMC)
Kejadian fenomena hujan es ini terjadi pada Selasa (12/8) sekitar pukul 15.50 WIB. Kejadian ini juga berlangsung selama 20 menit, bahkan hujan itu juga cukup deras dan disertai angin kencang.
Fenomena hujan es ini juga sempat membuat warga kaget, apalagi kejadian ini terjadi saat masih dalam kondisi musim kemarau dan wilayah Tanjabar yang bukan merupakan wilayah pegunungan yang dingin.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Thaha Jambi mengatakan hujan es yang melanda daerah gambut itu disebabkan faktor alami dan juga pengaruh dari OMC.
“Itu hujan akibat konvektif yang kuat dan salah satu dampaknya disamping hujan lebat dengan durasi singkat disertai kilat atau petir dan angin kencang, bisa pula menimbulkan hujan disertai butiran air yang lebih padat atau berupa es,” kata Kepala BMKG Jambi Ibnu Sulistyono, Rabu (13/8/2025).
Kata dia, potensi pertumbuhan awan hujan dalam kategori sedang hingga tinggi dapat memicu potensi hujan di wilayah tersebut.
Sementara itu, Prakirawan Cuaca BMKG Nabilatul Fikroh menerangkan kejadian hujan es di daerah itu bukan merupakan fenomena langka. Apalagi hujan es itu juga adanya proses OMC yang sudah berlangsung.
“Untuk kejadian hujan deras disertai turunnya butiran es di wilayah pesisir seperti di Tanjabbar bisa saja terjadi ya, meski ini kemarau tidak tutup kemungkinan akan turun hujan, Apalagi peristiwa serupa (hujan es) pernah terjadi di wilayah itu juga pada 2014,” ujarnya.
Fikroh mengaku bahwa proses OMC ini dilakukan di tiga wilayah di Provinsi Jambi. OMC ini juga bertujuan dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau saat ini.
“OMC yang sudah dilakukan meliputi Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, dan Tanjung Jabung Barat,” ungkapnya.