Harga ayam potong di sejumlah pasar di Kota Palembang berbeda-beda dan sangat murah. Ada yang menjual dengan harga Rp 19 ribu per kilogram hingga Rp 30 ribu.
Seperti di Pasar KM 5, harga ayam potong Rp 26 ribu per kilogram. Di Pasar Plaju Rp 25 ribu per kilogram, Pasar Soak Bato Rp 26 ribu hingga Rp 27 ribu per kilogram. Lalu di Pasar Jakabaring Rp 19 ribu hingga 20 ribu per kilogram. Sementara di Pasar KM 12 dibanderol Rp 30 ribu per kilogram.
“Kami membeli ayam di Pasar KM 12 masih Rp 30 ribu per kilogram,” kata Elly, salah satu pembeli di Pasar KM 12.
Sementara itu, Kabid Stabilisasi dan Sarana Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Palembang, Elsa Noviani mengatakan perbedaan harga yang diterima pedagang bisa saja terjadi. Hal ini dipengaruhi banyak faktor.
“Seperti pengambilan dari agen atau kandang yang berbeda, lokasi jarak pasar yang memerlukan biaya distribusi atau angkutan,” ujarnya.
Selain itu, biaya operasional pedagang seperti biaya transportasi, penyimpanan, dan lain-lain, bisa berbeda-beda di setiap pasar, sehingga harga jual juga berbeda.
“Pedagang mungkin memiliki harga jual yang berbeda-beda, tergantung pada target keuntungan dan strategi pemasaran mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Masyarakat Peternak Sumsel, Ismaidi Chaniago mengatakan, harga ayam yang ter-publish on farm Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram.
“Tapi harga real sudah jalan Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu. Karena untuk pulau Jawa sudah di-range Rp 10 ribu hingga Rp 14 ribu,” katanya saat dikonfirmasi awak media.
Menurutnya, kembali normalnya harga ayam sulit untuk diprediksi. Sebab tergantung dengan permintaan. Saat ini, permintaan pasca Lebaran masih sepi.
“Sudah hampir dua bulan ini daya beli masyarakat sangat rendah. Sementara harga ayam on farm Rp 12 ribu hingga 15 ribu per kilogram. Jadi perusahaan juga merugi. Jika ini terjadi terus-menerus perusahaan bisa bangkrut,” pungkasnya.
