Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap oknum guru olahraga SMKN 1 Lubuklinggau berinisial A terkait dugaan aksi pencabulan dan pungli yang dilakukan kepada muridnya.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Adithia Bagus Arjunadi mengatakan pihak kepolisian masih melakukan proses penyidikan setelah menerima laporan oknum guru cabul tersebut.
“Proses ini kami dalami terus, sejak awal kita dapat laporan itu langsung kita tindak lanjuti hingga saat ini,” katanya saat dikonfirmasi infoSumbagsel, Sabtu (24/5/2025).
Adithia mengungkapkan saat ini pihak kepolisian masih melakukan pendalam dan hari ini akan dilakukan gelar perkara.
“Masih didalami, saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan pemenuhan laporan. Dari unit PPA nantinya akan melakukan gelar perkara,” ungkapnya
Adithia menjelaskan saat ini pihaknya masih menelusuri sejauh mana oknum guru tersebut melakukan aksi cabul terhadap para siswinya sendiri.
“Kita masih berupaya mendalami keterlibatan pelaku terhadap para korban. Karena ada yang mengaku di chat hal yang tidak pantas oleh guru tersebut dan ada juga yang kontak fisik langsung,” jelasnya.
Bila terbukti bersalah, sambung Adithia, maka oknum guru tersebut akan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.
“Kalau memang ini terbukti, otomatis kasus ini berkaitan dengan anak dibawah umur. Namun belum diketahui secara pasti karena kita masih melakukan pendalaman,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah siswa dan siswi di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, menggelar aksi demo di sekolah. Aksi dilakukan karena pihak sekolah tidak merespons laporan pelajar ada 15 siswi yang menjadi korban pencabulan dilakukan salah satu guru di sekolah tersebut.
Adapun guru yang melakukan pencabulan itu yakni oknum guru olahraga berinisial A. Aksi demo pelajar itu dilakukan di lingkungan SMKN 1 Lubuklinggau, Kelurahan Jogoboyo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada Jumat (23/5/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
