Dangkalnya alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu membuat Pulau Enggano terisolir. Hal itu karena tak banyak kapal yang beroperasional sehingga hasil bumi dari pulau itu tak bisa diangkut ke Bengkulu.
Karena itu, DPRD Provinsi Bengkulu mendesak agar Gubernur Bengkulu cepat bertindak agar masyarakat di Pulau Enggano tak mengalami krisis ekonomi yang makin parah. Salah satu solusi yakni dengan memanfaatkan Pelabuhan Linau yang ada di Kabupaten Kaur.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto merespons keprihatinan warga Pulau Enggano yang tidak dapat mengangkut hasil bumi sebagai mata pencaharian satu-satunya petani di sana.
Menurutnya, pemerintah daerah dalam hal ini gubernur dapat mengalokasikan pelabuhan lain di Bengkulu untuk merespons kebutuhan warga Pulau Enggano untuk angkutan penumpang dan hasil bumi.
“Pemerintah dapat mengaktifkan Pelabuhan di Linau, Kabupaten Kaur, tidak harus berpangku pada Pelabuhan Pulau Baai,” kata Suharto, Senin (23/6/2025).
Suharto mengungkapkan, Pelabuhan Linau di Kabupaten Kaur sangat dekat dengan Pulau Enggano ketimbang Pelabuhan Pulau Baai.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Kadi kita itu jangan kaku seolah-olah pelabuhan itu hanya Pulau Baai saja. Dalam keadaan emergency, Pelabuhan Linau sangat layak,” jelas Suharto.
Menurut Suharto, hal yang paling penting saat ini bagaimana pemerintah mampu merespons cepat kesulitan warga Enggano terkait menjual hasil bumi ke luar pulaunya.
Suharto menjelaskan, Pelabuhan Linau di Kaur juga dibiayai pemerintah pusat puluhan miliar guna melayani kebutuhan warga Bengkulu maka sudah selayaknya pemerintah mengoptimalkannya.
“Jadi saya tegaskan, untuk hal emergency, Pelabuhan Linau sangat layak guna melayani masyarakat Enggano,” tegas Suharto.
Suharto menyebutkan warga Enggano sangat memerlukan layanan kapal dan pelabuhan untuk mengangkut hasil buminya agar roda ekonomi pulau tetap hidup.
Sebelumnya diberitakan sejak Maret 2025 Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu berhenti beroperasi akibat dangkalnya alur. Berhenti beroperasinya pelabuhan berimbas pada matinya denyut perekonomian 4.000 warga Pulau Enggano.