Bupati Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, Joncik Muhammad mengatakan pihaknya tidak merayakan malam pergantian tahun. Hal itu sebagai bentuk empati dan solidaritas atas musibah banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Keputusan tersebut diambil karena ia mengaku masih merasakan duka mendalam yang dialami para korban beserta keluarganya.
Menurut Joncik, pergantian tahun seharusnya tidak hanya dimaknai sebagai perayaan, tetapi juga momentum untuk merenung, memperkuat empati sosial, serta menumbuhkan kepedulian terhadap sesama, khususnya bagi saudara-saudara yang sedang tertimpa musibah.
“Kami di Empat Lawang turut merasakan luka dan kesedihan yang dialami keluarga besar kita di Aceh, Sumbar, dan Sumut. Di saat saudara kita berjuang menghadapi dampak banjir bandang, rasanya tidak elok jika kita merayakan pergantian tahun dengan hura-hura,” katanya kepada infoSumbagsel, Kamis (25/7/2025).
Joncik menegaskan bahwa sikap ini bukan sekadar simbolik, melainkan wujud kepedulian moral dan kemanusiaan.
Joncik juga mengajak seluruh masyarakat Empat Lawang untuk mengisi malam pergantian tahun dengan kegiatan yang lebih bermakna, seperti doa bersama.
“Saya mengimbau masyarakat Empat Lawang untuk melewati malam tahun baru dengan doa bersama. Mari kita mendoakan keluarga besar kita yang ditimpa musibah agar diberikan kekuatan, ketabahan, dan kemudahan dalam menghadapi cobaan ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Joncik menyampaikan bahwa bencana alam merupakan pengingat bagi semua pihak akan pentingnya menjaga keseimbangan alam serta memperkuat solidaritas antarsesama anak bangsa.
Dia berharap doa dan kepedulian dari masyarakat dapat menjadi penguat batin bagi para korban.
“Musibah ini adalah duka kita bersama. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan, kekuatan, serta mengganti setiap kehilangan dengan kebaikan yang lebih besar,” tambahnya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Joncik juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana, mengingat kondisi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah.
Dia juga menekankan pentingnya kebersamaan dan gotong royong sebagai kekuatan utama bangsa Indonesia dalam menghadapi setiap cobaan.
Dengan ajakan tersebut, Joncik berharap pergantian tahun dapat menjadi momentum untuk memperkuat nilai kemanusiaan, kepedulian sosial, serta semangat persaudaraan di tengah masyarakat.
