Hengki (33) ditangkap polisi usai ketahuan membunuh Nursilawati (29) yang merupakan istrinya sendiri. Ia meletakkan tubuh istrinya ke atas motor agar dikira meninggal dunia karena sakit.
Hengki juga berpura-pura menangis saat membawa jasad istrinya ke rumah sakit ketika hendak dilakukan proses autopsi. Selain itu, ia juga ikut masuk ke dalam liang lahat untuk ikut menguburkan jenazah almarhumah. Semua dilakukan Hengki sambil menampilkan mimik muka sedih disertai derai air matanya.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Alfret Jacob Tilukay menyebutkan semua yang dilakukan oleh pelaku ini bertujuan untuk mengelabui kasus pembunuhan tersebut.
“Pelaku ini ikut menghantarkan jenazah ke rumah sakit, bahkan dia juga yang berada di dalam mobil ambulans dan pelaku ini terus berakting menangis baik di mobil hingga di ruang jenazah,” katanya.
Alfret menambahkan, Hengki juga sempat berbohong kepada pihaknya terkait hubungan dirinya dengan Nursilawati yang dikatakannya baik-baik saja.
“Dia sempat berdalih semuanya, jadi dia ngaku bahwa rumah tangganya baik-baik saja. Bahkan sebelum ditemukan meninggal dunia dia mengaku sempat berhubungan,” tuturnya.
Skenario yang dilakukan Hengki dipatahkan kala penyidik melakukan pemeriksaan handphone korban yang rupanya tidak pernah ada komunikasi dengan dirinya.
“Kemudian kami cek handphone dan rupanya apa yang diakui pelaku ini adalah bohong, jadi tidak pernah ada komunikasi lagi antara mereka berdua ini hingga akhirnya pelaku ini mengakui perbuatannya,” tandasnya.
Sebelumnya, polisi menyatakan Hengki membuat alibi dengan meletakkan korban ke atas motor agar seolah sakit. Pelaku ini menunggu korban pulang bekerja dilokasi kejadian.
Dalam pertemuan itu, terjadi cekcok sehingga terjadi adu fisik yang membuat Hengki terjatuh dan kakinya mengenai ban motor. Pelaku yang marah, akhirnya mencekik korban dan kemudian membantingnya. Korban kemudian sekarat dan akhirnya pelaku bersama rekannya mengangkat tubuh korban dan meletakkannya di atas motor.