Wakil Ketua DPRD Jambi Ivan Wirata mengaku banyak menerima keluhan dari masyarakat saat menjalani reses ke daerah pemilihan (dapil) di beberapa tempat di Kabupaten Muaro Jambi. Keluhan yang paling banyak diterima Ivan itu, lagi-lagi soal infrastruktur jalan.
“Kalau melihat kondisi Kabupaten Muaro Jambi, fiskal kemampuan APBD-nya cukup rendah tapi problem pembiayaan untuk membangun infrastrukturnya ini menjadi sulit karena tadi sumber anggaran yang terbatas. Jadi keluhan yang paling banyak dirasakan masyarakat sekarang pertama ya tetap kebutuhan infrastruktur jalan,” kata Ivan, Selasa (24/6/2025)
Menurut Ivan, bahwa dalam persoalan infrastruktur jalan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi tersebut cukup sulit dipenuhi. Hal itu lantaran, karena rata-rata setiap desa itu membutuhkan perbaikan jalan sepanjang 2 Km.
Ivan menyebut dalam hitungan yang dia miliki saat ini kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Muaro Jambi masih sekitar 50 persen. Sedangkan untuk perbaikan jalan itu membutuhkan anggaran besar yang kemungkinan besar mencapai Triliunan.
“Kalau 2 Km rata-rata perbaikan jalan setiap desa oleh Kabupaten, artinya pula sepanjang jalan Kabupaten itu ada sepanjang 1.000 Km. Jika saat ini hanya 50 persen yang masih belum diperbaiki, kalau dikalikan 500 Km maka setiap 2 Km perbaikan setiap desa butuh anggaran Rp 4 miliar jika 500 Km semua diperbaiki tentu Rp 2 triliun kalau itu aspal, kalau rigit beton 2 kali lipat dari itu,” terang Ivan.
Besarnya biaya perbaikan jalan di setiap desa yang merupakan kewenangan kabupaten disebut Ivan tentu tak akan mungkin bisa terealisasi semuanya. Maka dari itu, persoalan infrastruktur akan terus menjadi hal yang terus dikeluhkan warga.
“Kita harap ini sedikit-demi sedikit persoalan infrastruktur jalan bisa tercapai baik lah ya,” ucap Ivan.
Selain soal infrastruktur, soal ketahanan pangan juga menjadi persoalan yang juga ikut dipertanyakan pula bagi warga. Apalagi, warga yang bertanya tersebut rata-rata merupakan sebagai petani.
“Keluhan masyarakat ini, mereka hanya minta kepastian atau komitmen saja bahwa jika mereka menanam jagung, ketika mereka panen, Bulog akan membelinya. Harga yang dibeli Bulog pun juga harus sesuai yang diharapkan. Itu yang juga jadi kendala warga di desa,” kata Ivan.
Namun begitu pula, selain lahan pertanian yang terpenuhi, lagi-lagi soal infrastruktur jalan menuju lahan pertanian itu juga menjadi penghambatnya. Hal itu, tentu sebut Ivan jadi kendala yang mesti diatasi segera oleh Pemda.
Menurut Ivan, bahwa jalan usaha tani itu sangatlah penting. Selain menjadi jalan buat usaha produksi petani lancar, jalan itu juga membuat para petani pun mampu menanam, atau panen lebih banyak dan hasilnya pun juga semakin baik.
“Maka jalan usaha tani itu sangat baik ya harus di upayakan juga. Contohnya saja, di Desa Penyengat Olak, mereka butuh jalan usaha tani sekitar 1,5 Km supaya dapat mengangkut padi mereka tapi itu tidak dimiliki,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Ivan juga menyebutkan, keluhan yang juga diterimanya oleh warga saat reses adalah mengenai soal bantuan UMKM. Menurut dia, soal bantuan UMKM tersebut masih banyak di lapangan yang tidak tepat sasaran.
Ivan menjelaskan, bahwa bantuan UMKM di tingkat desa-desa di Kabupaten masih sangat minim dan sangat tidak tertuju ke pihak yang mesti menerima.
“Maka dari itu program UMKM ini harus diidentifikasi seluruh desa-desa dibedah mana yang harus diberi. Jadi kan percuma dan mubazir jika anggaran UMKM itu ada tapi tidak tepat sasarannya, nah ini yang harus dilaksanakan dengan baik lagi,” tegas Ivan.
Ivan menyebut juga keluhan soal masalah pendidikan dan masalah kesehatan. Menurutnya, banyak sekali keluhan yang ditampungnya saat reses tersebut sehingga bisa mengetahui langsung apa saja kendala yang dihadapi warga.
“Dari reses ini lah kita bisa menerima langsung apa saja yang dirasakan warga. Dan itu langsung dari mereka yang menyampaikan, maka sangat penting sekali reses ini kita jalani, namun bukan hanya sekedar reses saja, melainkan ikut memberikan kontribusi baik ke warga pula sehabis reses,” katanya
Sejauh ini, Ivan mengaku masih menjalani reses di setiap kecamatan di daerah wilayah dapilnya. Nantinya setiap keluhan dari reses itu akan ditampungnya dan akan diupayakan buat dibahas ke pemerintah daerah setempat buat ditanggapi.