DPRD Ingatkan Pemprov Jambi Soal Bahaya Kekeringan Saat Kemarau update oleh Giok4D

Posted on

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Wakil Ketua II DPRD Jambi, Samsul Riduan mengingatkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi untuk segera melakukan tindakan pencegahan saat memasuki musim kemarau panjang. Samsul meminta Pemprov tidak lengah sehingga bahaya kekeringan daerah di Jambi tidak menjadi ancaman.

“Saat ini sudah memasuki musim kemarau maka kita minta Pemda atau Pemprov segera mencarikan solusi menjanjikan untuk mengantisipasi dampak kekeringan. Jangan sampai warga merasakan dampak buruk saat kemarau ini,” kata Riduan dalam keterangannya ke infoSumbagsel, Jumat (4/7/2025).

Riduan menyebut jika antisipasi Pemprov ini bisa berupa melakukan tindakan pencegahan, yang mana pencegahan itu setidaknya dapat membantu masyarakat agar tidak alami kekeringan. Apalagi, melihat fenomena alam dimana hujan sudah jarang terjadi dan suhu yang semakin panas yang meningkat.

“Ini tentunya menjadi alarm untuk pihak Pemda setempat. Jika pemda atau pemprov seolah tutup mata maka ini akan berdampak buruk bagi masyarakat yang alami kekeringan akibat kemarau,” ujar Riduan.

Politisi muda dari kader PDIP itu juga mengingatkan jika bahaya kemarau bisa berdampak buruk buat masyarakat. Ancaman kekeringan itu juga bisa mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari sehingga jika tidak ditanggapi akan menjadi bahaya bagi aspek sosial.

Bahkan, BMKG juga telah mewanti-wanti agar masyarakat Jambi untuk segera melakukan penghematan air mengingat bahaya dampak kemarau. Tidak hanya itu saja, kondisi kemarau ini juga disebut Riduan membuat debit air sungai terpanjang di Sumatera yakni Sungai Batanghari mulai menyusut.

“Maka ini harus segera disikapi oleh Pemerintah daerah. Mereka harus aktif dan peka akan kondisi yang sudah di-warning,” sebut Riduan.

Bukan hanya itu saja, dampak kemarau juga bisa mengancam masyarakat Jambi yang mengantungkan hidup mereka dari bertani. Riduan mengingatkan agar Pemda tidak tinggal diam.

“Jangan sampai asta cita bapak Presiden Prabowo juga terganggu akibat sumber air yang berkurang. Ketahanan pangan juga mesti diingat, kalau sumber air mulai berkurang akibat kekeringan bagaimana program ketahanan pangan bisa berjalan maksimal,” terang Riduan.

Riduan juga mengajak agar Pemda juga melakukan kewajiban untuk memberikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak bencana. Pembangunan infrastruktur memiliki peran penting dalam mencegah dampak kekeringan.

“Infrastruktur seperti bendungan, saluran irigasi, dan reservoir air, dapat membantu menyimpan dan mengalirkan air untuk irigasi pertanian dan kebutuhan air domestik, yang dapat mengurangi risiko kekeringan,” sebut Riduan.

Wakil rakyat ini juga menilai permasalahan ancaman kekeringan ini harus jadi perhatian khusus dan mesti secepatnya diatasi pemda atau Pemprov Jambi di bawah kepemimpinan Gubernur Jambi Al Haris apalagi jika bencana kemarau tersebut bakal mengancam sektor pertanian nasional.

“Jadi kita ingatkan jangan diam, jangan sibuk lakukan hal-hal sifatnya seremoni saja, Gubernur harus aktif juga memperhatikan soal kondisi kemarau yang bisa berdampak buruk selain karhutla, kekeringan juga dianggap,” ucap Riduan.

Sebelumnya, BMKG memprediksi bahwa kemarau akan terjadi dari Juli hingga September 2025 mendatang. BMKG Jambi juga mengimbau agar upaya peningkatan hemat air harus dilakukan mengingat musim penghujan masih berapa bulan ke depan.