Dinas Kesehatan Sumatera Selatan mencatat kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada tahun ini sebanyak 331.064 penderita. Kasusnya tidak mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, namun masih diwaspadai kenaikannya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sumsel Ira Primadesa mengatakan ratusan ribu kasus ISPA itu terdata sepanjang Januari-Agustus 2025. Rata-rata kasus bulanannya kisaran 41 ribu penderita.
“Kasus ISPA di Sumsel sepanjang Januari-Agustus sebanyak 331.064 penderita. Kasusnya masih normal seperti laporan bulanan pada biasanya,” ujar Ira, Selasa (7/10/2025).
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Menurutnya, jumlah kasus ISPA pada tahun ini tidak signifikan terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya. Meski kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi, setiap bulannya masih terdapat hujan. Membuat asap karhutla tidak meluas ke wilayah lain.
“Iya, kasus ISPA tahun ini lebih rendah dibandingkan 2024. Setiap bulannya, walaupun cuaca panas dan terjadi karhutla di beberapa kabupaten/kota, tapi masih diselingi hujan. Hal itu juga berdampak tidak adanya peningkatan kasus ISPA,” katanya.
Ira menjelaskan salah satu daerah langganan terdampak asap karhutla seperti di Palembang hingga kini belum menunjukkan tren kenaikan kasus ISPA.
“Palembang yang biasanya merupakan kota terdampak, sampai saat ini belum ada kabut asap yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan,” terangnya.
Sementara berdasarkan data penderita ISPA di Sumsel, kasus terbanyak ada di Palembang (Januari-Agustus), Banyuasin, Muara Enim, Muba, dan OKI. Berikut rincian data kasus ISPA di Sumsel:
1. Palembang: 92.913 penderita
2. Banyuasin: 39.710 penderita
3. Muara Enim: 32.996 penderita
4. Muba: 32.745 penderita
5. OKI: 26.064 penderita
6. Lahat: 18.299 penderita
7. OKU Timur: 18.129 penderita
8. OKU: 13.940 penderita
9. Lubuklinggau: 13.773 penderita
10. Prabumulih: 11.455 penderita
11. Muratara: 9.289 penderita
12. PALI: 9.039 penderita
13. Empat Lawang: 3.256 penderita
14. Mura: 2.446 penderita
15. OKU Selatan: 2.375 penderita
16. Ogan Ilir: 2.375 penderita
17. Pagar Alam: 2.260 penderita