Cobain Mancing Nyaman bersama Keluarga dengan View Jembatan Ampera

Posted on

Kegiatan memancing sebagai hobi kini masih digandrungi oleh masyarakat Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Keberadaan Sungai Musi dengan berbagai biota air menjadikan aktivitas tersebut tak sulit dilakukan di kota ini.

Selain kolam pemancingan, spot yang menjadi favorit para pemancing atau angler biasanya adalah wilayah yang tak jauh dari Jembatan Ampera. Hal ini karena pemandangan ikon Kota Palembang tersebut yang dapat memanjakan mata di sela kegiatan memancing.

Salah satunya adalah Kedai Sedolor Mancing yang terletak di Jalan Pantai Musi, Kelurahan 9/10 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang. Tak hanya menjadi spot memancing, kedai ini menawarkan tempat yang nyaman untuk nongkrong keluarga dengan pemandangan Jembatan Ampera.

“Kedai ini kami buat untuk mengakomodir para angler yang ingin memancing di Sungai Musi. Daripada dilarang oleh istri atau keluarga untuk memancing, jadi kita siapkan spot untuk keluarga healing juga dengan view Jembatan Ampera,” ungkap pemilik kedai Dedi Salam (45).

Lokasi ini menawarkan pemandangan yang indah, terutama menjelang matahari terbenam. Berlatar jembatan ikon Palembang dengan langit senja yang cantik dan langsung ‘menyentuh’ air, kedai ini dapat menjadi salah satu spot untuk foto keluarga.

“Awalnya ini hanya untuk basecamp komunitas kami yang anggotanya sudah mencapai 600 orang. Tapi karena permintaan, jadi kami buatkan kedai juga untuk publik yang merindukan suasana di pinggir Sungai Musi yang langsung bersentuhan dengan air,” jelasnya.

Dengan hanya merogoh kocek Rp 25 ribu, pengunjung dapat memilih dari puluhan spot mancing yang disiapkan dengan mendapat kopi, parkir, dan umpan gratis tanpa batas waktu. Bagi pengunjung umum, kata Dedi, hanya perlu membayar makanannya saja.

Meski baru dibuka untuk publik sejak 2 bulan lalu, setidaknya 50-60 pemancing datang setiap hari. Menurut warga Kecamatan Kalidoni Palembang tersebut, kedai yang buka 24 jam ini sering kali ramai pada pukul 03.00 WIB dan 19.00 WIB.

“Biasanya pemancing datang sekitar pukul 03.00-08.00 pagi untuk mancing ikan. Di sini banyak ikan lumajang, sembilang, patin, dan juaro. Kalau yang mengincar udang, biasanya datang sekitar pukul 19.00-24.00 WIB,” katanya.

“Ada sekitar 10 lokasi pemancingan di tepian Sungai Musi dan semuanya menawarkan keunikan masing-masing. Di sini, angler mendapatkan sensasi mancing di air deras dengan tetap mengutamakan keamanan. Di tempat lain, airnya cenderung tenang,” sambung Dedi.

Saat didatangi infoSumbagsel, kedai terlihat mulai ramai sejak sore hari. Selain pemancing, banyak pengunjung yang datang untuk makan dan sekadar berfoto dengan latar Jembatan Ampera hingga malam hari.

Rencananya, ia akan mengembangkan kedainya menjadi objek wisata. Spot foto yang lebih memadai dan ketek wisata menuju Pulau Kemaro akan diadakan demi menarik wisatawan.

“Nantinya di sini akan ada 2 ketek wisata dan spot foto tersendiri dengan latar Jembatan Ampera. Kami akan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata serta Pramuwisata Palembang,” kata dia.

Dedi menyebut, pemancing yang kerap datang berada di rentang umur 25-45 tahun. Salah satunya adalah M Bayu (25). Warga Kecamatan Ilir Barat I, Palembang itu mengaku menemukan kedai tersebut dari media sosial.

“Baru pertama kali ke sini, tau dari TikTok. Diajak teman, katanya ada kedai yang punya spot mancing, akhirnya kami berdua ke sini,” ujarnya.

Menurunkan hobi memancing sang ayah, Bayu mengaku aktivitas ini ia tekuni di sela-sela bekerja. Menurutnya, Kedai Sedolor Mancing ini menawarkan suasana yang nyaman dengan latar Jembatan Ampera.

“Tertarik datang ke sini karena suasananya (terlihat) nyaman, lalu view-nya juga Jembatan Ampera. Setelah datang, alhamdulillah sesuai ekspektasi,” katanya.

“Kami bawa sendiri alat-alatnya. Biasanya kami mancing di seberang sana (Dermaga 16 Ilir). Di sini tempatnya lebih enak buat nyantai,” tuturnya.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Saat didatangi infoSumbagsel, kedai terlihat mulai ramai sejak sore hari. Selain pemancing, banyak pengunjung yang datang untuk makan dan sekadar berfoto dengan latar Jembatan Ampera hingga malam hari.

Rencananya, ia akan mengembangkan kedainya menjadi objek wisata. Spot foto yang lebih memadai dan ketek wisata menuju Pulau Kemaro akan diadakan demi menarik wisatawan.

“Nantinya di sini akan ada 2 ketek wisata dan spot foto tersendiri dengan latar Jembatan Ampera. Kami akan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata serta Pramuwisata Palembang,” kata dia.

Dedi menyebut, pemancing yang kerap datang berada di rentang umur 25-45 tahun. Salah satunya adalah M Bayu (25). Warga Kecamatan Ilir Barat I, Palembang itu mengaku menemukan kedai tersebut dari media sosial.

“Baru pertama kali ke sini, tau dari TikTok. Diajak teman, katanya ada kedai yang punya spot mancing, akhirnya kami berdua ke sini,” ujarnya.

Menurunkan hobi memancing sang ayah, Bayu mengaku aktivitas ini ia tekuni di sela-sela bekerja. Menurutnya, Kedai Sedolor Mancing ini menawarkan suasana yang nyaman dengan latar Jembatan Ampera.

“Tertarik datang ke sini karena suasananya (terlihat) nyaman, lalu view-nya juga Jembatan Ampera. Setelah datang, alhamdulillah sesuai ekspektasi,” katanya.

“Kami bawa sendiri alat-alatnya. Biasanya kami mancing di seberang sana (Dermaga 16 Ilir). Di sini tempatnya lebih enak buat nyantai,” tuturnya.

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *