Cerita Korban Kebakaran 1 Ulu Palembang, Uang Raib hingga Tempat Ngaji Hangus baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Kebakaran hebat terjadi di 1 Ulu, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menyisakan duka, terutama bagi 123 jiwa yang terdampak dan kehilangan rumahnya. Tak ada harta yang dapat diselamatkan selain baju di badan.

Peristiwa ini dialami warga RT 13 RW 03, Jalan Faqih Usman, Kelurahan 1 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang pada Selasa (22/7/2025) sekitar pukul 02.30 WIB.

Total ada 14 rumah yang hangus dan 7 rumah terdampak. Pantauan infoSumbagsel hingga pukul 12.00 WIB, masyarakat mulai mendatangi puing rumahnya masing-masing untuk mencari yang mungkin bisa diselamatkan.

Agung menjadi salah satu warga yang terdampak. Meski rumahnya tak hangus, keluarganya harus kehilangan uang Rp 14 juta yang ditabung sang ibu untuk menikahkan adik Agung.

Agung bercerita, ia semalam tidak tidur hingga lewat pukul 02.00 WIB. Saat akhirnya baru tidur sebentar, sang bibi membangunkannya dan menyebut bahwa ada kebakaran.

“Begitu bangun, api sudah besar dari arah depan. Kami langsung evakuasi diri dan bangunkan warga dari darat (arah jalan) ke laut (pesisir sungai),” ujarnya.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Saat mencoba evakuasi diri, ibunya mengempit dompet berisi uang Rp 15 juta untuk modal menikahkan adik Agung bulan November nanti. Sambil menggendong cucunya yang masih berusia 2 tahun, ujar Agung, ibunya pergi menyelamatkan diri ke tempat aman.

“Dikepitnya uang itu sambil dia gendong cucu. Begitu kami naik motor ke depan, uangnya sudah tidak ada lagi,” jelasnya.

“Mungkin terjatuh. Sudah tidak fokus lagi, cuma berpikir untuk selamatkan nyawa. Mungkin bukan rezekinya,” sambung Agung.

Agung mengaku telah tinggal di sana sejak lahir tahun 1990 silam. Di lokasi tersebut, kata dia, banyak lansia dan anak kecil yang telah tinggal di sana turun temurun.

“Sudah puluhan tahun kami di sini. Banyak sekali lansia dan anak-anak yang menjadi korban (kehilangan rumah),” katanya.

Atas kejadian itu, ia dan keluarga hanya bisa pasrah. “Aku bilang sama adik agar sabar. Bukan hanya kami yang kena musibah, tapi semua (korban). Semoga ada lagi rezekinya berlipat,” harapnya.

Lain lagi cerita Abdul Malik (70). Saat ditemui infoSumbagsel, guru mengaji itu hanya bisa memandangi puing-puing rumah yang kerap digunakan warga untuk menggelar pengajian anak-anak.

“Iya, di belakang itu tempat anak-anak mengaji, saya gurunya. Rumah warga yang memang diperuntukkan untuk mengaji,” jelasnya.

Kini, ia dan anaknya hanya bisa mengais harta yang masih bisa diselamatkan, terutama yang memungkinkan untuk dijual kembali. Menurut Malik, barang bekas itu rencananya akan dijual untuk menyambung hidup sementara waktu.

“Rongsokan ini rencananya akan kami jual. (Hasilnya) untuk menyambung hidup dan bantu anak-anak sambil menunggu bantuan dari pemerintah. (Bantuan) itu pun juga kan belum tentu langsung turun semua,” ujarnya.

Rumahnya sendiri, kata dia, juga turut hangus terbakar. Saat ditelusuri, hanya kipas angin dan TV yang berhasil selamat.

“Semoga mendapat perhatian dari pemerintah. (Kami mengharapkan bantuan) seperti sandang, pangan, dan papan,” harapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *