Cerita Alex Noerdin di Balik Mangkraknya Pembangunan Pasar Cinde

Posted on

Penyidik Kejati Sumsel memeriksa mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin selama 12 jam. Alex diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Pasar Cinde Palembang Palembang. Lantas, apa kata Alex Noerdin usai diperiksa?

Kepada awak media, Alex Noerdin menceritakan kisah di balik pembangunan pasar tersebut secara gamblang. Sebelum bercerita, Alex Noerdin bertanya kepada awak media yang sedang mewawancarainya.

“Ada yang masuk Pasar Cinde?, kamu pernah tidak masuk ke Pasar Cinde sebelum dibongkar? Busuk, kotor, jorok, gelap, becek. Pasar itu di tengah Kota Palembang. Saat itu, Sumsel sedang mau Asian Games, maka itu ditawarkan, lelang ada prosedurnya,” katanya kepada wartawan, Senin (21/4/2025).

Lalu, Alex Noerdin kemudian menanyakan kepada Wali Kota Palembang, boleh atau tidak untuk pengembangan dan pembangunan Pasar Cinde Palembang.

“Kita minta izin ke Wali Kota Palembang bahwa ini sudah ada pemenang. Lahan itu milik kami dan itu bisa di bongkar,” katanya.

Dia melanjutkan, setelah ada pemenang lelang lahan Pasar Cinde, muncul polemik terkait status cagar budaya pasar tersebut.

“Saat itu juga ada Dirjen Kebudayaan dr Didit Riyanto menyarankan untuk mengkaji ulang pengembangan pasar Cinde. Pasar Cinde itu didaftarkan untuk dijadikan cagar budaya tapi SK-nya belum keluar. Maka dari itu, dibentuklah tim yang terdiri dari para ahli berjumlah 30 orang,” ungkapnya.

Kemudian hasil kajian, Pasar Cinde layak dijadikan cagar budaya.

“Saya buat surat kembali ke Wali Kota minta dia buat SK cagar budaya. Kemudian boleh tidak dimanfaatkan Pacar Cinde untuk pengembangan dan pembangunan itu kepada Wali Kota,” ujar Alex.

“Saat itu Wali Kota langsung membentuk tim kajian berjumlah 41 orang yang terdiri dari ahli struktur, konstruksi, sejarah, dan antropologi. Hasil kajian tim Wali Kota inilah yang kemudian menyatakan bahwa tiang-tiang Pasar Cinde sudah rapuh dan berpotensi roboh jika terjadi gempa, sehingga harus segera dikosongkan,” sambungnya.

Alen Noerdin melanjutkan, kemudian masuk surat Wali Kota ke Gubernur, bahwa pasar tersebut bisa untuk pemanfaatan itu tetapi berdasarkan rekomendasi tim. Dan bagian depan tidak boleh diubah.

“Saat itu sudah ada surat Wali Kota ke Gubernur bahwa boleh pemanfaatan itu tetapi berdasarkan rekomendasi tim dan bagian depan tidak boleh diubah,” jelas Alex.

Kemudian, awak media bertanya terkait siapakah yang harus bertanggung jawab atas mangkraknya pembangunan Pasar Cinde, namun Alex Noerdin memilih tak menjawab.

“Saya tidak punya kompeten untuk menjawab itu,” singkat Alex lalu pergi ke mobil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *