Penantian panjang warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, akhirnya terbayar. Setelah sekitar 10 tahun bergelut dengan jalan rusak, perbaikan infrastruktur di wilayah tersebut kini benar-benar diwujudkan oleh Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama.
Pada Kamis (27/11/2025), Bupati Egi turun langsung meninjau progres perbaikan di beberapa titik, mulai dari Ruas Jalan Pasuruan-Gandri hingga Jalan Pasar Desa. Kedatangan Egi tak hanya memastikan kualitas pekerjaan, tetapi juga bentuk respons atas keluhan warga yang sudah bertahun-tahun berharap jalan mereka diperbaiki.
Perbaikan dilakukan cukup masif. Total 2.120 meter ruas Jalan Pasuruan-Gandri dibangun dengan penanganan rabat beton berukuran lebar 4 meter dan tebal 20 sentimeter. Sementara ruas Pasuruan-Pasar Desa mencapai 993 meter, terdiri dari 417 meter rabat beton dan 576 meter hotmix. Pemerintah daerah juga menambah pelebaran bahu jalan menggunakan rabat beton sepanjang 218 meter.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Markamah (67), warga setempat, mengungkapkan rasa haru dan syukur setelah 10 tahun menanti.
“Alhamdulillah sekarang sudah diperbaiki. Terima kasih kepada Pak Bupati,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Warga lainnya juga menyampaikan apresiasi meski perbaikan hotmix belum menjangkau wilayah Klaten. Mereka tetap bersyukur karena rabat beton sepanjang 120 meter akhirnya terealisasi setelah lama menunggu.
Menanggapi hal itu, Bupati Egi menegaskan komitmennya mempercepat penanganan jalan rusak di seluruh Lampung Selatan.
“Kerusakan jalan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Jika tak segera ditangani, bisa membahayakan pengguna,” tegasnya.
Usai peninjauan, Bupati Egi menggelar sarasehan bersama para kepala desa se-Kecamatan Penengahan di kediaman Kepala Desa Pasuruan. Para kades memaparkan potensi lokal, termasuk UMKM perajin ikat kepala Tukus serta potensi wisata religi dan sejarah seperti makam Radin Inten, Ratu Menangsi, dan Ratu Darah Putih.
Egi kembali menekankan pentingnya pemerataan pembangunan. “17 kecamatan harus merata. Kriterianya jelas, jalan berstatus kabupaten, aktivitas kendaraan tinggi, dan belum pernah ditangani sebelumnya,” katanya.
