Kuningan Tugu Adipura Kencana Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) disebut-sebut sudah dijarah orang tak dikenal. Pelat tersebut ternyata bukan hilang melainkan dalam perbaikan.
Diketahui, monumen tersebut terletak di Taman Publik Jalan POM IX, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat (IB) I, Palembang. Tugu ini sebagai monumen yang memuat informasi bahwa Palembang pernah mendapatkan gelar tersebut.
Kapolsek IB I Kompol Ricky Mozam membantah adanya penjarahan tersebut. Menurutnya, pelat kuningan itu dilepas oleh dinas terkait untuk perawatan.
“Informasinya memang dilepas dari dinas terkait untuk perawatan. Jadi bukan dijarah,” ungkapnya kepada infoSumbagsel, Sabtu (6/9/2025).
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Palembang membenarkan hal tersebut.
“Iya betul, pelat kuningannya tidak hilang (maupun dijarah) ya. Sedang diperbaiki,” ujar Kepala Dinas Perkimtan Palembang Alex Ferdinandus saat dikonfirmasi, Sabtu.
Alex menyebut, plat tersebut dilepas sejak awal Agustus 2025 lalu. Hal ini untuk perbaikan setelah penilaian kontestasi Adipura 2025.
“Setelah kemarin penilaian Adipura, kami lepas dulu. Dari Dinas Perkimtan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk perbaikan,” ungkapnya.
“InsyaAllah secepatnya kami pasang kembali setelah diperbaiki,” tutup Alex.
Diberitakan sebelumnya, tugu Adipura Kencana Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) terlihat kosong tanpa pelat kuningan. Beredar informasi pelat tersebut dijarah oleh orang tak dikenal.
Informasi yang dihimpun, terdapat 5 pelat kuningan yang berada dalam Tugu Adipura Kencana Palembang, yaitu 1 logo Adipura besar, 1 logo Adipura kecil, dan 3 pelat bertuliskan tahun 2011, 2012, dan 2013. Tahun tersebut menunjukkan tahun Palembang mendapatkan penghargaan adipura.
Dalam unggahan yang dilihat infoSumbagsel, terlihat foto perbandingan Tugu Adipura Kencana beserta pelat lengkap dan tugu kosong tanpa plat.
“Prestasi kota dirusak oleh tangan kotor. Pelat kuningan raib, tinggal monumen kosong,” tulis narasi unggahan tersebut.
Pantauan di lokasi, monumen 3 sisi tersebut kosong hanya tinggal kerangkanya saja. Terlihat pula beberapa sisi dinding bermotif songket sebagai penyangga monumen tersebut menjadi korban vandalisme.
