Warga sekitar lokasi kejadian Bripka Rio Rolando Manurung menganiaya mantan pacarnya akhirnya buka suara. Warga sekitar sempat panik saat Bripka Rio menodongkan pistol ke mereka.
Asnadewi (56), pemilik kos yang ada di TKP saat kejadian bercerita awalnya dia sedang tidur tiba-tiba terbangun karena mendengar ada keributan dan langsung mendekati sumber suara dari arah mobil Rio. Dewi lalu mendekat dan menggeretak Rio apabila membuat keributan maka Dewi akan melaporkannya ke polisi.
“Kata aku ada apa pak ribut-ribut nanti aku laporkan ke polisi, terus dijawab sama budak itu (korban) ‘polisi yuk (kak) dia tuh’ ya sudah pak kataku jangan ribut di sini (sembari penganiayaan dan pengancaman berpistol berlangsung),” katanya.
Saat diancam Rio pakai pistol berwarna hitam, katanya, ia dan warga sempat lari kocar-kacir ketakutan takut menjadi sasaran penembakan Rio yang saat itu sedang emosional.
“Iya (saat Rio menodongkan pistol) takut semua yang ada di sini, semuanya lari tak beraturan untuk menyelamatkan diri takut ditembak ‘nanti kutembak katanya’, sangat kelihatan dengan nyata pistolnya warna hitam,” katanya.
Dewi mengaku sempat dibentak Rio saat melerainya agar tidak terus menerus menganiaya korban. Korban juga sempat ditarik oleh Dewi untuk menyelamatkannya.
“Katanya (Rio) ‘sudah buk sudah tutuplah pintu’ kata aku ya sudah kamu ini menyiksa wanita itu, aku tarik wanita itu. Terus kata warga lain ‘biarkanlah yuk, dia itu ada pistol yuk’ jadi kutinggali, mereka takut semua (setelah diancam pistol) cuma saya sendiri yang masih dekat pintu mobil itu,” bebernya.
Usai mengancam korban dan Dewi dan warga lain yang berjumlah sekitar 10 orang pakai pistol, lanjutnya, Rio lalu meminta waktu 5 menit ke Dewi untuk berbicara empat mata dengan korban. Setelah itu korban turun dari mobil dan Rio langsung pulang
“Katanya (Rio) itu iya buk minta waktu lima menit (untuk mengobrol dengan korban), ya sudah ku tunggu 5 menit, nah pas sudah 5 menit aku keluar lagi dan bilang nah lah sudah 5 menit dan dia langsung keluar, pulang dia, si cewek (korban) itu turun dari mobil dan menelepon meminta pertolongan keluarganya,” kata Dewi.