BKSDA Sumsel Temukan 2 Sarang Beruang yang Serang Petani di Musi Rawas

Posted on

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel telah menurunkan tim untuk mengecek lokasi serta mengidentifikasi beruang yang menyerang petani di Musi Rawas, Sumatera Selatan yakni Pujianto (37) hingga kritis. Hasilnya, mereka menemukan dua sarang beruang di sana.

Tim BKSDA yang dibantu dengan pihak Polres Musi Rawas, Koramil 406-07 Jayaloka, dan perangkat desa setempat melakukan pengecekan di dalam hutan di Dusun 2, Desa Ciptodadi 2, Kecamatan Sukakarya, Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Kamis (7/8/2025).

Diketahui hasil temuan dari pengecekan tersebut, ditemukan sejumlah bukti keberadaan beruang yaitu dua sarang beruang di atas pohon karet, jejak cakaran pada batang pohon, serta kotoran beruang yang masih baru.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Sumsel, Yusmono mengatakan diduga beruang yang menyerang Pujianto merupakan jenis beruang madu.

“Ya benar, ada temuan sarang beruang disana. Kemungkinan jenis beruang madu (yang menyerang korban), karena biasanya di Sumatera Selatan itu kebanyakan jenis beruang madu,” katanya saat dikonfirmasi infoSumbagsel, Jumat (8/8/2025).

Dari temuan dua sarang beruang tersebut, kata dia, diduga beruang yang berada disana sedang beranak sehingga lebih agresif dan sensitif terhadap gangguan.

“Agresif itu kan karena dia kepepet atau merasa terancam antara ketemu orang secara mendadak atau ada yang dilindunginya yakni anaknya sehingga ia merasa terancam dan menyerang. Tapi kalau sengaja mencari manusia untuk diserang, beruang tidak seperti itu,” ungkapnya.

Meskipun sudah ditemukan sarang beruang, kata Yusmono, pihaknya tidak berniat untuk memburu serta menangkap beruang yang menyerang Pujianto.

“Untuk penangkapan itu tidak semudah seperti menangkap hewan biasa. Karena kalau beruangnya kita tangkap pun itu satwa liar yang tetap harus di alam liar, tidak boleh dipelihara, dan tidak boleh dibunuh,” ujarnya.

“Beruang itu tidak berkeliaran di satu titik saja, dia bisa keliling kemana saja dan kadang dia pindah-pindah. Jadi kalaupun kita pasang box trap untuk kita tangkap di lokasi, siapa tau beruang itu (yang mengarang Pujianto) mungkin sudah pindah,” sambungnya.

Yusmono pun mengimbau kepada para masyarakat, terutama di dekat TKP untuk lebih berhati-hati dan sementara tidak melakukan aktivitas pada pagi dan malam hari.

“Kita tetap prihatin dengan penyerangan itu, dan ini menjadi pembelajaran kita juga untuk hati-hati, namanya juga satwa liar. Jadi tinggal kita sebagai manusia untuk mengatur aktivitas kita sehingga saat kita keluar terutama saat pagi malam hari untuk terus berhati-hati,” imbaunya.

Diberitakan sebelumnya, petani di Musi Rawas, Sumatera Selatan, bernama Pujianto (37) kritis usai diserang seekor beruang saat sedang menyadap karet di kebunnya. Korban pun harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Kejadian tersebut terjadi di Dusun 2, Desa Ciptodadi 2, Kecamatan Sukakarya, Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Rabu (6/8/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka parah di bagian kepala, dada, tangan, punggung, kaki, dan perut sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Sobirin Muara Beliti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *