Banjir Pesanan Hewan Kurban di Palembang, Pedagang Siapkan Sapi Bali dan Kambing Rambon

Posted on

Menjelang hari raya Idul Adha, sejumlah pedagang hewan kurban di Palembang, Sumatera Selatan, mulai banjir pesanan. Hewan kurban yang banyak dipesan yakni sapi jenis Bali dan kambing jenis Kambing Rambon atau Jawa Randu.

Salah satu pedagang hewan kurban yakni Fajrul Falah (26) mengatakan bahwa telah mulai berjualan sejak Kamis (1/5/2025) lalu.

“Kami sudah buka sejak 1 Mei lalu. Total sementara ini, ada kurang lebih 98 sapi dan 50 kambing yang didatangkan dari Lampung. Nanti akan datang lagi,” ungkapnya pada infoSumbagsel, Rabu (14/5).

Tiga minggu menjelang lebaran kurban, Fajrul mengatakan pihaknya sudah menerima pesanan sebanyak 40 sapi dan 20 kambing. Angka ini terhitung stabil dibanding penjualan tahun lalu.

“Sejauh ini belum ada kenaikan atau penurunan signifikan. Paling banyak yang beli itu sekitar dua minggu sebelum hari H,” ujarnya.

Kambing yang dijual untuk kurban berada pada range harga sekitar Rp 2,5-7 juta tergantung bobot. Menurut Fajrul, jenis kambing populer untuk kurban adalah Kambing Etawa, Kacang, Peranakan Etawa (PE), Rambon, dan sebagainya.

“Kalau untuk masyarakat Palembang, paling laris itu jenis Kambing Rambon atau Jawa Randu dengan harga sekitar Rp 3 juta. Dia paling banyak dibeli karena terjangkau, sesuai budget,” jelasnya.

Untuk sapi, kata Fajrul, ia menawarkan berbagai jenis dari Sapi Bali, Simental atau Metal, dan Limousin. Harga jualnya sekitar Rp 18-126 juta tergantung bobot. Bahkan, salah satunya ada yang ditawarkan di angka Rp 126 juta karena berbobot 1,1 ton.

Hingga kini, pihaknya telah memisahkan 40 sapi yang sudah berpemilik. Lima di antaranya dipesan atas nama Ratu Dewa-Prima Salam (RDPS).

“Sapi paling laku itu jenis Bali. Kisaran harganya sekitar Rp 18-26 juta tergantung bobot,” ujarnya.

“Kebanyakan rombongan dari masjid, musala, atau majelis yang beli. Kalau jenis Metal Limosin, biasanya dari rombongan keluarga atau individu,” katanya.

Dia menyebut pengawasan untuk berjualan hewan kurban semakin ketat. Sapi dan kambing tersebut harus melewati berbagai tes uji kelayakan sebelum dapat dinyatakan layak kurban.

“Kita bawa ke sini diperiksa juga di Lampung (sebelum dibawa ke Palembang). Pemeriksaan kesehatan dan segala macem.

“Bawa sapi dan kambing sekarang lebih ketat (pengawasannya). Untuk dipajang di sini nih, harus ada suntik vaksin LSD (Lumpy Skin Disease) dan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Kalau Sapi Bali harus vaksin Jembrana,” ujarnya.

Hal senada dikatakan pedagang lainnya bernama Juher yang mengatakan jenis hewan kurban yang banyak dibeli yakni kambing Rambon. Sebab, harganya yang terjangkau.

“Ya paling banyak jenis itu (Rambon) karena harganya cukup terjangkau untuk masyarakat,” ungkapnya.

Kata dia, untuk penjualan hewan kurban saat ini masih sepi. Biasanya, pembeli baru ramai menjelang satu pekan atau tiga hari Idul Adha. Namun, dia mengaku sudah banyak masyarakat yang memesan hewan kurban.

“Biasanya ramai mendekati hari raya Idul Adha. Kalau sekarang memang sepi, tapi sudah banyak masyarakat yang memesan hewan untuk dikurbankan di hari raya Idul Adha,” ungkapnya.