Bahaya Penyakit Cacingan: Ini Ciri-ciri dan Cara Mencegah

Posted on

Belum reda pemberitaan terkait Raya, baru baru ini terdapat kasus serupa yang dialami oleh balita asal Bengkulu. Kedua pemberitaan ini menjadi peringatan dalam meningkatkan kesadaran terkait bahaya penyakit Cacingan.

Dalam jurnal ilmiah berjudul Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Ascariasis (Cacingan) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Siwuluh Kabupaten Brebes Tahun 2019 ditulis Rosalia Kamil, kecacingan adalah sejenis penyakit kronik dan endemik yang disebabkan dari parasit dengan prevalensi tinggi.

Dilansir Kementerian Kesehatan, World Health Organization menyatakan penyakit kecacingan diakibatkan oleh cacing yang menginfeksi manusia. Pada tahun 2016, sekitar 1,5 miliar orang terkena infeksi cacingan di dunia.

Cacingan dapat menjangkit tubuh orang dewasa maupun anak-anak, namun lebih sering terjadi pada anak-anak. Untuk mendeteksi apakah manusia sudah terjangkit cacingan, perlu mengenal ciri-ciri hingga cara pencegahannya.

Menurut dr. Tri Ariguntar dalam situs Universitas Muhammadiyah Jakarta, proses cacing masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara, yakni:

Bagian kulit tangan dan kaki dapat menjadi jalan utama cacing bersarang ke tubuh. Larva cacing menembus kulit manusia saat bersentuhan dengan tanah yang mengandung larva cacing, terutama tambang.

Telur cacing yang tertelan masuk ke tubuh melalui tangan atau kuku yang kotor dan mengandung cacing. Terutama telur cacing gelang atau cacing kremi.

Makanan yang terkontaminasi telur cacing atau larva cacing bisa membuat kecacingan.

Orang yang terkena kecacingan bisa menularkan kepada yang lain melalui tangan yang terdapat larva cacing.

Daging yang mengandung cacing pita dan tidak dimasak dengan baik menjadi sumber penyakit kecacingan.

Cacing yang masuk ke tubuh manusia memberikan dampak seperti mual, muntah, diare, nafsu makan menurun, nyeri perut, berat badan menurun, anemia, hingga infeksi paru-paru dan mata.

Kecacingan yang berlangsung lama dan parah dapat menyebabkan permukaan usus mengalami kerusakan. Akibatnya, nutrisi tidak bisa diserap secara optimal sehingga tubuh kekurangan asupan makanan. Jenis cacing tambang dan cacing cambuk dapat melekat ke selaput lendir usus dan menghisap darah hingga menyebabkan anemia.

Ada sejumlah tanda yang menjadi ciri-ciri-ciri seseorang terkena cacingan, mulai dari gatal-gatal hingga perubahan fisik. Berikut penjelasannya.

Jika kamu merasakan gatal di sekitar anus dan kemaluan bagi Wanita, kemungkinan sedang terjangkit cacingan. Dilansir dari website RS. dr. Soedirman, gejala ini disebabkan oleh cacing kremi.

Biasanya gejala akan memburuk di waktu malam. Cacing akan keluar dan menaruh telur di area tersebut. Gejala tersebut bisa menyebabkan rasa gatal di sekitar anus.

Dilansir website RSUD Kabupaten Buleleng, cacing menginfeksi tubuh. Infeksi tersebut dapat mempengaruhi asupan dan pencernaan manusia.

Jika terjangkit parasit cacing dalam waktu lama akan mengakibatkan kekurangan kebutuhan zat gizi bagi tubuh. Secara tidak langsung, cacing dapat menghambat perkembangan fisik manusia yang terjangkit.

Nyeri perut dan mual sering kali dialami sebagai gejala saat tubuh terjangkit parasit cacing tambang. Menurut website Puskesmas Sesela Dinas Kesehatan Lombok Barat, gejala ini disebabkan setelah cacing tambang masuk kulit. Setelah itu cacing masuk ke pencernaan dan menimbulkan sakit perut, diare dan masalah pencernaan lainnya.

Gejala keempat menunjukkan kondisi tubuh yang tidak sehat karena diserang cacing kremi dan cacing tambang. Cacing yang menjangkiti tubuh manusia dengan waktu yang lama akan mengganggu penyerapan gizi pada manusia.

Hal demikian dapat menyebabkan anemia. Anemia mengakibatkan kekurangan darah sehingga wajah akan terlihat pucat, tubuh merasakan lesu dan membuat pengidapnya kurang bergairah.

Pada infeksi cacing gelang, telur cacing dapat menjadi larva. Larva ini kemudian bisa berpindah ke area paru-paru. Larva cacing menyebabkan gejala batuk kering dan berdahak, sesak nafas, hingga demam. Di Beberapa kasus, cacing dapat keluar dari mulut atau hidung.

Cacing kremi biasanya mengakibatkan gatal di kulit dan menyebabkan iritasi akibat digaruk berlebihan. Beberapa kasus, cacing menyebabkan iritasi di kulit dengan bentuk garis berkelok yang terasa gatal. Biasanya, rasa gatal ini biasa ditimbulkan dan sering terjadi di tangan, kaki, dan area dekat kelamin.

Jika terdapat gejala gejala tersebut atau justru gejala semakin memburuk hingga demam, infeksi dan kejang, kamu bisa menghubungi dokter untuk tindakan dan penanganan lebih lanjut.

Secara umum, ciri ciri terkena cacingan bisa menyebabkan beragam gejala. Itu semua tergantung jenis cacing apa yang menyerang tubuh. Agar dapat mengantisipasi penyakit ini, bisa dengan melakukan pola hidup yang sehat.

Kesadaran bagi setiap individu terhadap pemahaman akan kebersihan, perlu ditanamkan sejak dini. Inilah cara mencegah cacingan pada anak hingga orang dewasa dilansir situs RSUD dr. Soedirman.

Mencegah cacing pada anak yang pertama yakni menggunting kuku secara teratur. Kuku yang panjang menjadi sarang kuman, penyakit, dan cacing.

Anak-anak akan lebih sering menyentuh tanah, menggaruk kulit, mengupil, bahkan menggigit kuku. Kesempatan cacing masuk ke tubuh akan sangat mudah. Belum lagi, cacing lebih mudah bertelur dan berkembangbiak di sela-sela kuku yang kotor.

Membiasakan anak memakai alas kaki dapat mencegah cacingan. Ini langkah efektif karena ketika anak bermain tanpa alas kaki dapat memicu cacing masuk menembus kulit kaki seperti larva cacing tambang.

Larva yang masuk tersebut berjalan menuju usus melalui saluran getah bening (Cutaneus Larva Migran). Seiring berjalannya waktu, larva tersebut tumbuh dewasa di dalam usus, berkembangbiak, dan menghisap manusia. Hal ini akan membuat daya tahan tubuh menurun hingga menghilangkan nafsu makan.

Cacingan bisa dicegah dengan cara memakan makanan yang sehat dan bersih. Cucilah sayur dan buah yang akan dikonsumsi dengan air mengalir agar kotoran yang melekat bisa dibersihkan.

Tak hanya itu, perlu juga berhati-hati jika mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang. Olahan seperti tiu berpotensi mengandung cacing jika tidak dibersihkan. Tutup lauk-pauk di meja makan agar terhindar dari larva cacing serta larva lalat.

Selain dari tanah, cacing yang menginfeksi tubuh dapat hidup dan berkembang di wilayah lembab. Sebagai upaya mencegah cacingan pada anak perlu membersihkan toilet dan bak mandi secara rutin.

Hindari membuang air di sembarang tempat; seperti WC umum yang kotor atau pinggir sungai. Cara ini bisa meminimalisir infeksi cacing masuk ke dalam tubuh.

Bagi yang memiliki hewan peliharaan seperti anjing, kucing, hamster, atau kelinci, bersihkan tempat kotoran mereka. Setidaknya 3-4 hari sehari. Cacing yang bersembunyi di dalam kotoran binatang bisa menjadi sumber penyakit.

Pencegahan terakhir dari penyakit kecacingan adalah minim obat cacing setiap enam bulan sekali. Hal ini bisa meminimalisir infeksi cacing pada tubuh si kecil.

Tak hanya anak-anak, obat cacing juga disarankan untuk dikonsumsi bagi yang sering berinteraksi dengan cacing seperti pekerja kebun, petani, dan buruh tambang.

Itulah bahaya penyakit cacingan lengkap dengan ciri-ciri hingga cara mencegahnya. Semoga berguna, ya.

Artikel ini ditulis oleh Annisaa Syafriani dan mahasiswa magang PRIMA PTKI di infoSumbagsel.

Bahaya Penyakit Cacingan

1. Melalui Kulit

2. Telur Cacing

3. Makanan yang Sudah Terkontaminasi

4. Kontak dengan Penderita Kecacingan

5. Konsumsi Daging

Ciri-Ciri Terkena Cacingan pada Manusia

1. Rasa Gatal di Sekitar Daerah Anus dan Vulva (Kemaluan Wanita)

2. Kurus dan Perut agak Buncit

3. Gangguan Pencernaan

4. Wajah Agak Pucat, Lesu dan Kurang Bergairah

5. Gangguan Pernapasan

6. Iritasi Kulit

Cara Mencegah Cacingan

1. Menjaga Kebersihan Kuku

2. Biasakan Makan Alas Kaki

3. Menjaga Kebersihan Makanan

4. Menjadi Kebersihan Toilet

5. Bersihkan Kotoran Hewan Peliharaan

6. Minum Obat Cacing

Ada sejumlah tanda yang menjadi ciri-ciri-ciri seseorang terkena cacingan, mulai dari gatal-gatal hingga perubahan fisik. Berikut penjelasannya.

Jika kamu merasakan gatal di sekitar anus dan kemaluan bagi Wanita, kemungkinan sedang terjangkit cacingan. Dilansir dari website RS. dr. Soedirman, gejala ini disebabkan oleh cacing kremi.

Biasanya gejala akan memburuk di waktu malam. Cacing akan keluar dan menaruh telur di area tersebut. Gejala tersebut bisa menyebabkan rasa gatal di sekitar anus.

Dilansir website RSUD Kabupaten Buleleng, cacing menginfeksi tubuh. Infeksi tersebut dapat mempengaruhi asupan dan pencernaan manusia.

Jika terjangkit parasit cacing dalam waktu lama akan mengakibatkan kekurangan kebutuhan zat gizi bagi tubuh. Secara tidak langsung, cacing dapat menghambat perkembangan fisik manusia yang terjangkit.

Nyeri perut dan mual sering kali dialami sebagai gejala saat tubuh terjangkit parasit cacing tambang. Menurut website Puskesmas Sesela Dinas Kesehatan Lombok Barat, gejala ini disebabkan setelah cacing tambang masuk kulit. Setelah itu cacing masuk ke pencernaan dan menimbulkan sakit perut, diare dan masalah pencernaan lainnya.

Gejala keempat menunjukkan kondisi tubuh yang tidak sehat karena diserang cacing kremi dan cacing tambang. Cacing yang menjangkiti tubuh manusia dengan waktu yang lama akan mengganggu penyerapan gizi pada manusia.

Hal demikian dapat menyebabkan anemia. Anemia mengakibatkan kekurangan darah sehingga wajah akan terlihat pucat, tubuh merasakan lesu dan membuat pengidapnya kurang bergairah.

Pada infeksi cacing gelang, telur cacing dapat menjadi larva. Larva ini kemudian bisa berpindah ke area paru-paru. Larva cacing menyebabkan gejala batuk kering dan berdahak, sesak nafas, hingga demam. Di Beberapa kasus, cacing dapat keluar dari mulut atau hidung.

Cacing kremi biasanya mengakibatkan gatal di kulit dan menyebabkan iritasi akibat digaruk berlebihan. Beberapa kasus, cacing menyebabkan iritasi di kulit dengan bentuk garis berkelok yang terasa gatal. Biasanya, rasa gatal ini biasa ditimbulkan dan sering terjadi di tangan, kaki, dan area dekat kelamin.

Jika terdapat gejala gejala tersebut atau justru gejala semakin memburuk hingga demam, infeksi dan kejang, kamu bisa menghubungi dokter untuk tindakan dan penanganan lebih lanjut.

Ciri-Ciri Terkena Cacingan pada Manusia

1. Rasa Gatal di Sekitar Daerah Anus dan Vulva (Kemaluan Wanita)

2. Kurus dan Perut agak Buncit

3. Gangguan Pencernaan

4. Wajah Agak Pucat, Lesu dan Kurang Bergairah

5. Gangguan Pernapasan

6. Iritasi Kulit

Secara umum, ciri ciri terkena cacingan bisa menyebabkan beragam gejala. Itu semua tergantung jenis cacing apa yang menyerang tubuh. Agar dapat mengantisipasi penyakit ini, bisa dengan melakukan pola hidup yang sehat.

Kesadaran bagi setiap individu terhadap pemahaman akan kebersihan, perlu ditanamkan sejak dini. Inilah cara mencegah cacingan pada anak hingga orang dewasa dilansir situs RSUD dr. Soedirman.

Mencegah cacing pada anak yang pertama yakni menggunting kuku secara teratur. Kuku yang panjang menjadi sarang kuman, penyakit, dan cacing.

Anak-anak akan lebih sering menyentuh tanah, menggaruk kulit, mengupil, bahkan menggigit kuku. Kesempatan cacing masuk ke tubuh akan sangat mudah. Belum lagi, cacing lebih mudah bertelur dan berkembangbiak di sela-sela kuku yang kotor.

Membiasakan anak memakai alas kaki dapat mencegah cacingan. Ini langkah efektif karena ketika anak bermain tanpa alas kaki dapat memicu cacing masuk menembus kulit kaki seperti larva cacing tambang.

Larva yang masuk tersebut berjalan menuju usus melalui saluran getah bening (Cutaneus Larva Migran). Seiring berjalannya waktu, larva tersebut tumbuh dewasa di dalam usus, berkembangbiak, dan menghisap manusia. Hal ini akan membuat daya tahan tubuh menurun hingga menghilangkan nafsu makan.

Cacingan bisa dicegah dengan cara memakan makanan yang sehat dan bersih. Cucilah sayur dan buah yang akan dikonsumsi dengan air mengalir agar kotoran yang melekat bisa dibersihkan.

Tak hanya itu, perlu juga berhati-hati jika mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang. Olahan seperti tiu berpotensi mengandung cacing jika tidak dibersihkan. Tutup lauk-pauk di meja makan agar terhindar dari larva cacing serta larva lalat.

Selain dari tanah, cacing yang menginfeksi tubuh dapat hidup dan berkembang di wilayah lembab. Sebagai upaya mencegah cacingan pada anak perlu membersihkan toilet dan bak mandi secara rutin.

Hindari membuang air di sembarang tempat; seperti WC umum yang kotor atau pinggir sungai. Cara ini bisa meminimalisir infeksi cacing masuk ke dalam tubuh.

Bagi yang memiliki hewan peliharaan seperti anjing, kucing, hamster, atau kelinci, bersihkan tempat kotoran mereka. Setidaknya 3-4 hari sehari. Cacing yang bersembunyi di dalam kotoran binatang bisa menjadi sumber penyakit.

Pencegahan terakhir dari penyakit kecacingan adalah minim obat cacing setiap enam bulan sekali. Hal ini bisa meminimalisir infeksi cacing pada tubuh si kecil.

Tak hanya anak-anak, obat cacing juga disarankan untuk dikonsumsi bagi yang sering berinteraksi dengan cacing seperti pekerja kebun, petani, dan buruh tambang.

Itulah bahaya penyakit cacingan lengkap dengan ciri-ciri hingga cara mencegahnya. Semoga berguna, ya.

Artikel ini ditulis oleh Annisaa Syafriani dan mahasiswa magang PRIMA PTKI di infoSumbagsel.

Cara Mencegah Cacingan

1. Menjaga Kebersihan Kuku

2. Biasakan Makan Alas Kaki

3. Menjaga Kebersihan Makanan

4. Menjadi Kebersihan Toilet

5. Bersihkan Kotoran Hewan Peliharaan

6. Minum Obat Cacing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *