Gubernur Jambi Al Haris meminta agar pasangan Dedy-Dayat segera melakukan sistem kerja penting setelah resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bungo Jambi. Dia menyebut kepala daerah terpilih di wilayah Jambi bagian Barat itu segera menjalani program penting nasional. Apa saja programnya?
“Kita minta untuk Bupati dan Wakil Bupati segera merealisasikan tiga pekerjaan rumah dari program pusat. Pertama, Makan Bergizi Gratis (MBG), kedua, Koperasi Desa Merah Putih dan ketiga Ketahanan Pangan,” kata Al Haris seusai pelantikan, Senin (26/5/2025).
Al Haris mengatakan program nasional itu penting dijalankan selain karena tugas kepala daerah yang mesti selaras dari tingkat kabupaten provinsi hingga pusat. Dia tidak ingin, PR yang ada itu tidak dianggap sepele sehingga tak dijalankan dengan baik.
“Mohon Bupati Wabup saling bekerja sama bergandengan tangan dengan semua elemen, bergabung bersama, agar kita lebih kuat di lapangan. Saya ingin kekompakan kita dapat mudah membangun daerah terutama program nasional tersebut bisa terlaksana baik,” ujar Al Haris.
Al Haris juga kembali mengingatkan kepada Dedy dan Dayat sebagai kepala daerah di Bungo agar arahan dari Mendagri Tito Karnavian soal rangkul merangkul harus diutamakan. Dia mengaku itu bersifat sangat lebih baik buat membangun daerah hingga tidak terjadinya terkotak-kotak.
“Merangkul lebih baik dari buat kotak-kotak. Lebih baik persatuan,” jelas Haris.
Al Haris berpesan kepada Kepala daerah itu bahwasanya setelah dipasangnya tanda jabatan berarti Bupati/Wabup telah menjadi pemimpin semua masyarakat Bungo.
“Setelah dipasang tanda jabatan dan caping jengkol di dada, nah artinya semua rakyat Bungo adalah di bawah kepemimpinan pak Dedi Putra baik yang tidak mendukung kita rangkul ajak bergabung, ya maafkan semua proses politik telah berlalu. Ini tujuannya buat kemajuan dan pembangunan,” kata Al Haris.
Sementara itu, Bupati Bungo Dedy Putra mengatakan bahwa akan siap menjalankan tugas dan 3 PR penting yang berkaitan dalam program pusat itu. Bagi dia, terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) itu sudah mulai dipikirkan agar bagaimana wilayah Bungo bisa keseluruhan sekolah bisa mendapatkannya.
Meski begitu, dengan kondisi keuangan yang belum begitu stabil dan banyaknya anggaran defisit yang dirasakan oleh Kabupaten Bungo juga membuat setiap program-program banyak yang terkendala nantinya. Namun tetap, mengenai soal program penting nasional akan dijalankan.
“Yang pasti soal MBG ini akan tetap kita lakukan, kita akan terus koordinasikan supaya program MBG ini bisa berjalan semua di Bungo. Terutama juga soal Kopdes Merah Putih jadi semua PR penting itu akan kita upayakan bagaimana berjalan lancar,” kata Dedy.
Terkait ketahanan pangan, Dedy menyebut jika Kabupaten Bungo memiliki luas lahan pertanian dan persawahan yang banyak. Maka dari itu jumlah lahan yang masih banyak di Kabupaten Bungo buat merealisasikan Ketahanan Pangan sangat tepat.
“Kalau Ketahanan Pangan nanti kita akan buat itu di lahan yang cukup luas di Bungo di mana ada daerahnya yang kemungkinan bisa dijadikan daerah buat ketahanan pangan. Cuman saja daerah itu cukup mengalami kerusakan berat yang mungkin saja itu bisa ditangani oleh Provinsi dan pusat. Yang pasti dengan luas wilayah luas buat ketahanan pangan pasti kita lakukan,” terang Dedy.
Tidak hanya itu saja, mengenai soal merangkul banyak kalangan masyarakat termasuk saingan politik itu pasti akan dilaksanakan dia bersama Wakil nya buat membangun Bungo. Dia mengartikan bahwa kemenangan Pilkada ibaratkan pertandingan sepak bola ada yang kalah dan ada yang menang.
“Tentu jika kita menang sifat merangkul, bersalaman saling berbagi pengalaman itu pasti. Ya kan kalau main bola itu ada yang menang ada juga yang kalah, kalau menang sama-sama merangkul. Intinya buat kemajuan daerah Bungo,” terang Dedy.