Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Dwi Anton Wijaya (20) ditemukan meninggal dunia di tengah sawah Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Korban tewas usai tersetrum saat berburu belut untuk mencari nafkah.
Menurut keterangan ibu korban Sumarmi (46), Anton memang kerap mencari belut untuk memenuhi sesuap nasi demi sang anak yang baru berusia 2 tahun. Ia pun berniat kembali berburu pada Sabtu (24/5/2025) malam.
“Alat setrumnya sempat tidak mau menyala semalam. Lalu minta tolong bapaknya perbaiki, katanya kasian buat jajan anak dia,” ungkapnya saat dibincangi infoSumbagsel di RS Bhayangkara, Minggu (25/5).
Setelah diperbaiki, bapak korban Rezal Ansori (36) kemudian mengantar Anton dan keponakannya ke area sawah tempat korban biasa memancing, Jalan Lettu Karim Kadir, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Gandus, Palembang, sekitar pukul 23.30 WIB.
“Biasanya memang bapaknya atau saya lah yang antar dia mau (berburu dengan) nyetrum malam-malam. Tapi biasanya pukul 04.00-05.00 WIB pulang, kadang sampai siang kalau dia langsung ke pasar untuk jual belut,” jelasnya.
Anton kemudian mulai berburu belut di tengah sawah, sementara keponakannya tidur di pondok atau gubuk. Pagi harinya, keponakan korban tersebut dibangunkan oleh warga bernama Wagirin (51) yang hendak bertani. Keponakannya pun pergi karena mengira Anton telah pulang tanpa mengecek kembali.
Ketua RT 21 Abdul Rozi (36) mengatakan, jenazah Anton ditemukan oleh Wagirin sekitar pukul 11.00 WIB. Saksi tersebut pun langsung menghubungi anggota kepolisian.
“Korban ditemukan dalam posisi menelungkup di tengah sawat. Alat setrumnya masih ada di belakang dia,” ujar Rozi.
Dia menyebut tak diketahui secara pasti apakah korban terpeleset atau sedang merogoh air hingga ia tersetrum. Namun, diduga korban meninggal saat hari masih gelap karena senter masih terpasang di kepalanya.
“Dia lagi nyetrum sendiri, mungkin korban terpeleset atau sedang merogoh, tidak tau. Tapi kemungkinan meninggal waktu masih gelap, masih pakai senter soalnya (di kepala),” ujarnya.