Aksi seorang pria di Jambi menantang penertiban aktivitas sumur minyak ilegal (illegal drilling) viral di media sosial. Kejadian ini terjadi di Desa Lubuk Napal, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Dalam video yang dilihat infoSumbagsel Senin (19/5/2025, tampak pria berkaos putih terlibat keributan oleh sejumlah yang disebut sedang melakukan penertiban sumur minyak ilegal, namun belum diketahui asalnya.
Pria tersebut tampak paling lantang di antara warga lain yang menantang sejumlah orang yang berada di hadapannnya. Ia bahkan menyebut menantang aparat.
“Polisi, Polri, nah itu panggil semua, ini masyarakat,” kata pria tersebut.
Selanjutnya, seorang pria lain rombongan yang datang disebut akan melakukan penertiban menantang pria tersebut untuk memanggil beking dari aktivitas illegal drilling di sana.
“Dak ado yang beking kok, aku selamo 5 tahun dak ado koordinasi,” timpal pria itu.
Di sisi lain, rombongan yang disebut melakukan penertiban itu mengaku utusan pemerintah bahwa akan melakukan legalisasi sumur minyak ilegal di sana.
Namun, kehadiran rombongan ini mendapat penolakan warga. Pria yang mengamuk itu bahkan sempat menantang pemerintah hingga memaki-maki nama Presiden Prabowo.
“Rekam, Bang. Biar aku tenar, Bang, sekali-kali tenar. Ini masyarakat yang melawan, yang hancur,” ujarnya.
Menanggapi kejadian itu, Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya mengaku bahwa pria yang mengamuk dalam video telah membuat permintaan maaf. Pria yang diketahui bernama Suparman itu mengaku dalam pengaruh alkohol saat kejadian.
Budi juga belum mengetahui rombongan yang disebut sedang melakukan penertiban itu. Dia memastikan bahwa rombongan yang sedang melakukan penertiban itu bukan dari Polres Sarolangun.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Bukan Polres yang melakukan penertiban tapi ada yang mau beli minyak mereka mengatasnamakan pemerintah,” kata Budi kepada infoSumbagsel, Senin (19/5/2025).
Terkait aktivitas sumur minyak ilegal yang masih aktif di sana, kata Budi, pihak tengah melakukan pemeriksaan. Menanggapi video tersebut yang menantang aparat, Budi mengaku akan melakukan penindakan secara komprehensif.
“Untuk penertiban akan dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak sehingga mendapatkan solusi yang permanen,” ujar Budi.