Menanam bawang merah untuk pemula tidak terlalu sulit apabila mengetahui cara yang benar dan tepat. Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian agar proses penanam berhasil dan mendapatkan bawang berkualitas.
Bawang merah cocok ditanam pada tanah yang cukup lembab, subur, gembur, dan mengandung bahan organik atau humus. Selain itu, tanah lempun berpasir atau lempung berdebu juga cocok untuk menanam bawang merah.
Kunci keberhasilan menanam bawang merah yakni derajat keasaman atau pH tanah yang cocok berkisar 5,5 hingga 5,6. Tanah yang digunakan tidak boleh tergenang air untuk menghindari buah yang busuk.
Setelah mengetahui kunci keberhasilan dapat menerapkan proses penanaman. Bagi pemula harus menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dan beberapa perlengkapan lain, seperti bibit dan tanah.
Dilansir buku Petunjuk Praktis Menanam Bawang Merah karya Neni Suhaeni, berikut cara menanam bawang merah dari umbi sampai panen yang dapat dilakukan di rumah. Simak dan ikuti langkah-langkahnya.
Bawang merah berkembang biak dengan umbi atau biji. Umbi yang digunakan untuk benih harus memenuhi syarat yakni berumur 70-80 hari. Pilih yang sehat dan berukuran sedang, jangan terlalu kecil.
Potong sedikit ujung atas umbi sekitar 0,5 cm untuk mempercepat pertumbuhan tunas. Umbi bisa dipilih dari bawang yang dikonsumsi atau membeli bibit khusus di toko pertanian.
Gunakan lahan, pot, atau polybag sebagai tempat menanam. Untuk media tanam, campurkan tanah gembur, kompos atau pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1. Cangkul atau aduk media agar gembur dan tidak padat.
Media tanam yang sudah siap disiram dan segera ditanam. Tanam benih hingga bekas potongan menghadap ke atas dan rata dengan tanah. Jarak antar bibit tergantung pada kesuburan tanah, bisa 15×20 cm, 20×20 cm, 25×25 cm. Benih yang ditanam ditutup tipis dengan tanah halus.
Waktu menanam yang baik yakni saat akhir musim hujan, perkiraan bulan Mei dan Juni. Bisa juga saat menjelang akhir musim kemarau, kira-kira bulan Oktober. Saat umbi sudah mulai ada tanda-tada akar, daun akan mulai tumbuh.
Siram benih satu kali sehari, bisa pagi atau sore. Usahakan tidak sampai becek, cukup lembab saja. Setelah menjelang panen, kurangi menyirami agar umbi cepat kering.
Untuk memperoleh hasil yang baik, tanaman bawang merah perlu dipupuk. Pupuk kandan menjadi pilihan yang baik sebagai pupuk dasar karena dapat menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah.
Pemberian pupuk dilakukan pada saat umur 2 minggu. Bisa menggunakan NPK atau kompos cair. Setelah itu, lakukan pemupukan susulan ketika berusia 4 minggu dengan menggunakan NPK, pupuk kandang, atau organik. Hindari memberi pupuk yang banyak, cukup dilakukan di sekitar tanaman.
Tahapan ini harus dilakukan sepanjang waktu. Cabut gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman. Awasi hama seperti ulat dan jamur daun. Gunakan pestisida alami seperti campuran bawang putih dan sabun cair jika ada serangan hama ringan.
Tanaman bawang merah yang siap panen memiliki sejumlah ciri-ciri, seperti daun menguning dan mulai rebah. Umbu sudah terlihat besar dan padat. Jika tanaman menunjukkan ciri tersebut, cabut tanaman dengan hati-hati.
Jemur bawang yang dicabut selama 5-7 hari dan letakkan di tempat kering serta teduh. Hindari terkena air hujan secara langsung. Ikat dan simpan bawang merah di tempat yang sejuk serta kering. Ketika sudah dikeringkan selama satu pekan, bawang dapat digunakan sebagai bahan dasar memasak.
Nah, itulah cara menanam bawang merah dari umbi hingga selesai panen yang bisa dilakukan orang awam. Semoga berguna, ya.