Proses pencarian Dino (21), pemancing sekaligus korban perahu tenggelam di Belitung Timur (Beltim) belum membuahkan hasil. Tim SAR baru menemukan mesin perahu dan ponsel korban di dasar sungai.
“Memasuki hari kedua (Jumat) pencarian terhadap korban atas nama Dino yang dilaporkan hilang di Sungai Manggar, Beltim belum membuahkan hasil,” jelas Komandan Pos SAR Belitung Timur Indra Prasta, Jumat (9/5/2025).
Kata Indra, tim SAR hanya berhasil menemukan mesin perahu dan ponsel milik korban di lokasi kejadian. Sedangkan keberadaan korban belum ditemukan atau terdeteksi.
“Sementara baru ponsel korban dan mesin perahu yang ditemukan. Barang ini ditemukan saat tim bersama warga melakukan penyelaman di lokasi kejadian. Namun, korban tidak ditemukan di sekitaran lokasi kejadian,” tegasnya.
Proses pencarian terhadap korban dilakukan dengan cara menyisir lokasi kejadian atau dari hulu hingga hilir sungai. Tim juga menggunakan drone untuk memaksimalkan pencarian.
“Segala upaya telah kami lakukan bersama Tim SAR Gabungan pada hari kedua ini, baik pencarian dengan teknik circle dilokasi kejadian dan penyisiran dari hulu hingga hilir sungai. Termasuk menggunakan drone hingga wilayah pantai,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan tantangan lain yang dihadapi tim SAR gabungan bersama warga. Masyarakat menyebut wilayah tersebut terdapat buaya,
“Menurut warga, lokasi kejadian banyak predator buas dan menjadi salah satu tantangan tim SAR Gabungan dalam upaya pencarian korban,” jelasnya.
“Untuk upaya (Jumat) malam ini, akan dilakukan pemantauan di sepanjang aliran sungai menggunakan drone thermal milik basarnas,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, perahu Ketinting yang ditumpangi empat orang pemancing dilaporkan tenggelam diduga karena bocor di bagian belakang, pada Kamis (8/5). Tiga orang, Jacky (21), Kato (21) dan Dani (22) selamat.
Sedangkan Dino dilaporkan hilang. Korban diduga mengalami keram sehingga tak bisa berenang hingga akhirnya tenggelam dan dilaporkan hilang.
“Korban diketahui mengalami kram saat berusaha berenang menuju ke tepian sungai ketika perahu yang mereka gunakan tenggelam akibat kemasukan air,” jelas Kepala Basarnas Babel I Made Oka Astawa, Jumat (9/5/2025).