Puasa Rajab 2025-2026: Jadwal, Hukum, Niat dan Keutamaan Melakukannya

Posted on

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang memiliki kedudukan istimewa dalam kalender Hijriah. Pada bulan Rajab umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan. Salah satu ibadah yang bisa dilakukan adalah puasa Rajab.

Dilansir dari website Baznas Jabar, sebagai salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan (Asyhurul Hurum), pahala dari amalan yang dilakukan pada bulan Rajab akan dilipatgandakan.

Memasuki bulan ini, memahami esensi puasa Rajab bukan hanya soal menahan lapar dan haus. Lebih dari itu juga sebagai bentuk persiapan menuju bulan suci Ramadhan yang tinggal dua bulan lagi. Berikut ulasan lengkapnya!

Terkait hukum puasa Rajab, terdapat penjelasan resmi dari berbagai lembaga keislaman di Indonesia seperti Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Nahdlatul Ulama (NU). Secara umum, hukum melaksanakan puasa di bulan Rajab adalah sunnah.

Hal ini didasarkan pada anjuran umum untuk berpuasa di bulan-bulan haram. Mengutip dari laman resmi NU Online, Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menyebutkan bahwa puasa di bulan haram sangat utama.

Namun, perlu dicatat bahwa puasa ini tidak bersifat wajib. Seseorang boleh melakukannya selama beberapa hari atau menggabungkannya dengan puasa sunnah lainnya seperti puasa senin-kamis atau puasa Daud.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sering menekankan bahwa selama tidak ada larangan yang mengharamkan, maka melakukan puasa sunnah di bulan mulia adalah perbuatan yang baik dan mendatangkan pahala bagi pelakunya.

Dilansir dari kalender yang diluncurkan oleh Kementerian Agama, tanggal 1 Rajab bertepatan dengan hari Minggu, 21 Desember 2025 atau Senin, 22 Desember 2025. Ketetapan ini bisa berubah tergantung hasil rukyatul hilal atau melihat posisi bulan.

Selama masa bulan Rajab, maka puasa Rajab bisa dilakukan. Berikut detail puasa yang dapat dilakukan di bulan Rajab:

Puasa awal Rajab seperti namanya, dilakukan di awal bulan Rajab. Umumnya dilakukan mulai dari tanggal 1 hingga 10 Rajab. Puasa ini dapat dilakukan pada tanggal 22-31 Desember 2025.

Pada puasa yaumul bidh, dilakukan setiap bulan hijriah pada tanggal 13, 14, 15, termasuk pada bulan Rajab. Dilakukan pada tanggal tersebut bertepatan saat bulan purnama. Ini adalah waktu yang sangat utama untuk berpuasa sunnah di setiap bulan Hijriah.

Namun, kapan melakukan puasa yaumul bidh dalam kalender masehi? Berikut informasinya:

Puasa sunnah lain yang dapat dilakukan pada bulan Rajab adalah puasa Senin Kamis. Menggabungkan niat puasa Rajab dengan puasa rutin Senin Kamis sangat dianjurkan untuk mendapatkan pahala berlipat.

Puasa ini dilakukan setiap hari senin dan kamis, dengan detail tanggal 22, 25, 29 Desember 2025 dan 1, 5, 8, 12, 15, 19 Januari 2026

Puasa Nabi Daud merupakan ibadah sehari berpuasa dan sehari tidak. Puasa ini tetap bisa dijalankan selama bulan Rajab berlangsung.

Niat adalah rukun terpenting dalam menjalankan ibadah. Untuk puasa sunnah Rajab, niat dapat diucapkan di dalam hati atau dilafalkan secara lisan.

Berbeda dengan puasa wajib Ramadhan yang niatnya harus dilakukan sebelum fajar, niat puasa sunnah boleh dilakukan pada pagi atau siang hari selama belum mengonsumsi apa pun. Berikut ini niatnya:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Rajaba lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah SWT.”

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an ada’i sunnati Rajaba lillâhi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Rajab hari ini karena Allah SWT.”

Ada banyak riwayat yang menjelaskan tentang kemuliaan bagi umat islam yang berpuasa di bulan ini. Berikut adalah beberapa keutamaan yang sering dirujuk:

Rajab adalah waktu untuk menanam, Sya’ban waktu menyiram, dan Ramadhan waktu memanen. Puasa Rajab menjadi pemanasan fisik agar tubuh tidak kaget saat menjalani puasa sebulan penuh nantinya.

Dilansir dari buku berjudul Buku Harian Orang Islam: Agenda Syar’i Muslim/Muslimah Teladan Sepanjang Tahun oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahamd Abdul Wahid, menjalankan puasa Rajab akan mendapat keridaan dan kemuliaan dari Allah.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi, disebutkan adanya sungai di surga bernama ‘Rajab’ yang airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Sungai ini diperuntukkan bagi mereka yang berpuasa di bulan Rajab.

Melaksanakan ibadah di bulan haram dipercaya dapat menjadi wasilah (perantara) untuk memohon ampunan atas dosa-dosa kecil yang telah lalu.

Melakukan amal saleh di waktu yang dimuliakan Allah memiliki bobot pahala yang jauh lebih besar dibandingkan bulan-bulan biasa (selain Ramadhan).

Puasa di bulan Rajab adalah ibadah sunnah yang penuh keberkahan dan menjadi momentum penting. Dengan melandaskan niat karena Allah SWT umat muslim dapat meraih keutamaan bulan mulia ini.

Manfaatkan bulan Rajab sebagai pintu pembuka menuju keberkahann di bulan Syaban dan kemuliaan di bulan Ramadhan. Demikian artikel terkait puasa bulan Rajab, semoga bermanfaat!

Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama.

Hukum Melaksanakan Puasa di Bulan Rajab

Kapan Puasa Rajab 1447 Hijriah?

1. Puasa Awal Rajab (Sunnah Mutlak)

2. Puasa Yaumul Bidh

3. Puasa Senin Kamis

4. Puasa Berselang (Puasa Daud)

Bacaan Niat Puasa Rajab dan Artinya

1. Niat pada Malam Hari

2. Niat pada Siang Hari (Jika Lupa di Malam Hari):

Keutamaan Menjalankan Puasa Rajab

1. Melatih Diri Menuju Ramadhan

2. Memperoleh Ridho Allah

3. Mendapat Keberkahan Air Telaga di Surga

4. Penghapus Dosa

5. Pahala Setara Ibadah Berbulan-bulan

Dilansir dari kalender yang diluncurkan oleh Kementerian Agama, tanggal 1 Rajab bertepatan dengan hari Minggu, 21 Desember 2025 atau Senin, 22 Desember 2025. Ketetapan ini bisa berubah tergantung hasil rukyatul hilal atau melihat posisi bulan.

Selama masa bulan Rajab, maka puasa Rajab bisa dilakukan. Berikut detail puasa yang dapat dilakukan di bulan Rajab:

Puasa awal Rajab seperti namanya, dilakukan di awal bulan Rajab. Umumnya dilakukan mulai dari tanggal 1 hingga 10 Rajab. Puasa ini dapat dilakukan pada tanggal 22-31 Desember 2025.

Pada puasa yaumul bidh, dilakukan setiap bulan hijriah pada tanggal 13, 14, 15, termasuk pada bulan Rajab. Dilakukan pada tanggal tersebut bertepatan saat bulan purnama. Ini adalah waktu yang sangat utama untuk berpuasa sunnah di setiap bulan Hijriah.

Namun, kapan melakukan puasa yaumul bidh dalam kalender masehi? Berikut informasinya:

Puasa sunnah lain yang dapat dilakukan pada bulan Rajab adalah puasa Senin Kamis. Menggabungkan niat puasa Rajab dengan puasa rutin Senin Kamis sangat dianjurkan untuk mendapatkan pahala berlipat.

Puasa ini dilakukan setiap hari senin dan kamis, dengan detail tanggal 22, 25, 29 Desember 2025 dan 1, 5, 8, 12, 15, 19 Januari 2026

Puasa Nabi Daud merupakan ibadah sehari berpuasa dan sehari tidak. Puasa ini tetap bisa dijalankan selama bulan Rajab berlangsung.

Kapan Puasa Rajab 1447 Hijriah?

1. Puasa Awal Rajab (Sunnah Mutlak)

2. Puasa Yaumul Bidh

3. Puasa Senin Kamis

4. Puasa Berselang (Puasa Daud)

Niat adalah rukun terpenting dalam menjalankan ibadah. Untuk puasa sunnah Rajab, niat dapat diucapkan di dalam hati atau dilafalkan secara lisan.

Berbeda dengan puasa wajib Ramadhan yang niatnya harus dilakukan sebelum fajar, niat puasa sunnah boleh dilakukan pada pagi atau siang hari selama belum mengonsumsi apa pun. Berikut ini niatnya:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Rajaba lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah SWT.”

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an ada’i sunnati Rajaba lillâhi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Rajab hari ini karena Allah SWT.”

Bacaan Niat Puasa Rajab dan Artinya

1. Niat pada Malam Hari

2. Niat pada Siang Hari (Jika Lupa di Malam Hari):

Ada banyak riwayat yang menjelaskan tentang kemuliaan bagi umat islam yang berpuasa di bulan ini. Berikut adalah beberapa keutamaan yang sering dirujuk:

Rajab adalah waktu untuk menanam, Sya’ban waktu menyiram, dan Ramadhan waktu memanen. Puasa Rajab menjadi pemanasan fisik agar tubuh tidak kaget saat menjalani puasa sebulan penuh nantinya.

Dilansir dari buku berjudul Buku Harian Orang Islam: Agenda Syar’i Muslim/Muslimah Teladan Sepanjang Tahun oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahamd Abdul Wahid, menjalankan puasa Rajab akan mendapat keridaan dan kemuliaan dari Allah.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi, disebutkan adanya sungai di surga bernama ‘Rajab’ yang airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Sungai ini diperuntukkan bagi mereka yang berpuasa di bulan Rajab.

Melaksanakan ibadah di bulan haram dipercaya dapat menjadi wasilah (perantara) untuk memohon ampunan atas dosa-dosa kecil yang telah lalu.

Melakukan amal saleh di waktu yang dimuliakan Allah memiliki bobot pahala yang jauh lebih besar dibandingkan bulan-bulan biasa (selain Ramadhan).

Puasa di bulan Rajab adalah ibadah sunnah yang penuh keberkahan dan menjadi momentum penting. Dengan melandaskan niat karena Allah SWT umat muslim dapat meraih keutamaan bulan mulia ini.

Manfaatkan bulan Rajab sebagai pintu pembuka menuju keberkahann di bulan Syaban dan kemuliaan di bulan Ramadhan. Demikian artikel terkait puasa bulan Rajab, semoga bermanfaat!

Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama.

Keutamaan Menjalankan Puasa Rajab

1. Melatih Diri Menuju Ramadhan

2. Memperoleh Ridho Allah

3. Mendapat Keberkahan Air Telaga di Surga

4. Penghapus Dosa

5. Pahala Setara Ibadah Berbulan-bulan