Sungai Musi membelah Kota Palembang. Bukan sekadar jalur air utama, tetapi juga denyut nadi sejarah, budaya, dan pariwisata. Sejumlah tempat wisata di sekitar Sungai Musi kerap menjadi pilihan pengunjung dari berbagai kota
Aliran sungai terpanjang di Sumatera ini menyimpan kekayaan alam dan buatan. Menikmati pesona wisata di sekitar sungai musi menjadi salah satu cara terbaik saat liburan.
Berlibur di wisata sekitar Sungai Musi, pengunjung akan disuguhkan perpaduan unik antara peninggalan masa lampau dengan kehidupan modern. Mulai dari jembatan ikonik hingga wisata sejarah akan menjadi pengalaman berlibur yang menyenangkan.
Berikut deretan tempat wisata yang dapat dilakukan saat berkunjung ke kota Pempek, Palembang. Jangan lupa catat daftarnya dan tentukan lokasi berlibur di sekitar Sungai Musi.
Tidak mungkin membicarakan Sungai Musi tanpa menyebut Jembatan Ampera. Jembatan megah ini telah menjadi ikon tak terpisahkan dari Palembang.
Jembatan yang menghubungkan Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini menawarkan pemandangan kota dan aktivitas sungai yang menawan. Pengalaman berkunjung ke Palembang akan semakin sempurna di destinasi ini, terutama saat matahari terbit atau terbenam.
Di bawah Jembatan Ampera, dermaga-dermaga menjadi titik awal untuk perjalanan menyusuri sungai. Pemandangan perahu-perahu ketek (perahu tradisional) yang hilir mudik, memberikan gambaran kehidupan masyarakat Palembang.
Pemandangan ini menciptakan pengalaman visual yang memukau bagi setiap yang menyaksikannya. Pengunjung dapat mengabadikan momen dengan berfoto di Jembatan Ampera baik dari atas jembatan, dari arah BKB, atau dari atas ketek.
Tidak jauh dari Jembatan Ampera, Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I berdiri dengan arsitektur yang memadukan budaya lokal, Tiongkok, dan Eropa. Tempat ibadah yang telah berusia ratusan tahun ini bukan hanya pusat kegiatan religi, tetapi juga simbol toleransi dan akulturasi budaya yang kuat di Palembang.
Keberadaannya dekat dengan tepi sungai membuatnya mudah diakses dan menjadi titik penting dalam kunjungan wisata. Pengunjung dapat melakukan ibadah di sini di sela sela berlibur di Palembang.
Di sisi Seberang Ulu, terdapat situs sejarah yang penting, yaitu Kompleks Pemakaman Kawah Tekurep. Tempat ini merupakan makam dari para raja dan tokoh Kesultanan Palembang Darussalam. Dilansir dari website giwang sumsel, makam kawah tekurep dibangun pada 1728.
Kunjungan ke sini memberikan kesempatan untuk mendalami sejarah Kesultanan yang pernah berjaya di kawasan ini. Struktur makam dengan arsitektur khasnya menawarkan pelajaran sejarah yang menarik.
Makam ini dibangun bersamaan dengan dibangunnya Masjid Agung Palembang. Di sini terdapat makam Sultan Mahmud Badaruddin beserta Ratu Sepuh dari Demak, Ratu Gading, Ratu Mas Ayu, dan Nyai Mas Naimah.
Sungai Musi juga menjadi kawasan permukiman tradisional yang masih mempertahankan kearifan lokal. Terdapat dua kampung unik yang terletak di tepi Musi adalah Kampung Kapitan dan Kampung Al Munawar.
Kampung Kapitan adalah saksi bisu sejarah komunitas Tionghoa di Palembang, dengan rumah-rumah panggung tua yang masih terawat. Sementara itu, Kampung Al Munawar dikenal sebagai kampung Arab yang menampilkan rumah-rumah panggung kayu dengan ukiran khas.
Pengunjung akan merasakan nuansa klasik dan eksotis. Kedua kampung ini menawarkan pengalaman yang otentik untuk melihat bagaimana masyarakat Palembang hidup berdampingan dengan sungai.
Berjalan-jalan di gang-gang sempitnya memberikan pemahaman tentang tata kehidupan dan arsitektur tradisional.
Di Pasar Sekanak merupakan pasar dengan bangunana bangunan tua yang enjadi ciri khasnya. Bangunan seperti Jembatan Sungai Sekanak, deretan bangunan tua, gedung Jacobson dan lainnya menjadi semakin menambah kesan bagi pengunjung.
Pada awalnya, Sekanak merupakan anak sungai Musi yang bermuara di sekitar pasar sekanak. Berbagai restoran dan warung makan yang menyajikan hidangan seperti pempek, tekwan, dan pindang patin banyak ditemukan di sepanjang tepian sungai.
Pasar Sekanak, yang berada di dekat Jembatan Ampera, seringkali menjadi pusat kegiatan kuliner dan seni, terutama pada akhir pekan. Selain itu, beberapa operator wisata menawarkan makan malam di atas perahu, menyajikan hidangan lezat sembari menikmati gemerlap lampu Jembatan Ampera di malam hari.
Sensasi menyantap makanan lokal sambil berlayar di atas sungai memberikan nilai tambah yang unik pada pengalaman berwisata.
Di tengah aliran Sungai Musi, terdapat sebuah pulau kecil dengan legenda menarik, yaitu Pulau Kemaro. Pulau Kemaro memiliki makna pulau yang tidak pernah tergenang air.
Destinasi ini menjadi salah satu daya tarik utama yang harus dikunjungi. Di pulau ini, terdapat pagoda sembilan lantai yang menjulang tinggi. Selain itu, ada sebuah klenteng yang masih aktif dikunjungi, terutama saat perayaan Imlek.
Legenda cinta tragis antara seorang putri Palembang dan saudagar Tiongkok menjadi kisah yang diceritakan turun-temurun, menambah aura mistis dan romantis pada pulau ini.
Akses ke pulau ini hanya bisa dilakukan menggunakan perahu ketek, menjadikannya petualangan singkat yang menyenangkan di atas air. Namun, jika pengunjung datang ke Palembang bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh, dapat melalui jalur darat dan menyebrang lewat jembatan penyebrangan yang disediakan oleh panitia pelaksanaan Cap Go Meh.
Salah satu yang terkenal di Palembang adalah BKB atau Benteng Kuto Besak. BKB merupakan banguana besar keraton yang menjadi pusat kesultanan Palembang.
Dilansir dari website Pemerintah Palembang, BKB sudah ada sejak abad 18. Kini, BKB ditata kembali oleh pemerintah kota Palembang menjadi seperti alun alun. Letaknya tepat di tepi sungai musi.
Selain berkunjung untuk berlibur, BKB juga sering digunakan sebagai tempat acara budaya dan hiburan. Pengunjung bisa melakukan rekreasi di sini, bahkan mencoba naik ketek untuk sekadar keliling menyusuri sungai musi.
Di BKB pengunjung juga akan menemukan tugu patung ikan belida yang besar. Saat ini BKB tengah tutup sementara untuk dilakukan revatilisasi untuk BKB yang lebih nyaman.
Inti dari perjalanan wisata di Palembang adalah kegiatan menyusuri sungai. Menyewa perahu ketek adalah cara terbaik untuk melihat secara langsung berbagai destinasi yang tersebar di sepanjang tepi sungai.
Perjalanan ini memberikan perspektif yang berbeda tentang Palembang, melihat kawasan pemukiman, pabrik, hingga mencari spot foto terbaik. Saat ini ada sangat banyak aktivitas yang dapat dilakukan oleh pengunjung saat berada di sisi sungai.
Mulai dari naik perahu, makan di cafe terapung, mencoba kuliner, memancing atau sekadar duduk menikmati angin sungai sembari melihat hilir mudik kapal. Sungai Musi menawarkan lebih dari sekadar pemandangan air.
Dari Jembatan Ampera yang ikonik, situs-situs bersejarah dan religi yang kaya makna, hingga kampung-kampung tradisional. Setiap wisata di sekitar Sungai Musi menjanjikan pengalaman yang berkesan.
Berbagai tempat ini menyajikan perpaduan sempurna antara keindahan alam dan warisan budaya. Keberadaan sungai ini sebagai jalur utama memastikan bahwa setiap sudut kota yang dilaluinya memiliki kisah unik untuk diceritakan kepada para pengunjung.
Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama.
8 Wisata di Sekitar Sungai Musi Palembang
1. Jembatan Ampera
2. Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I
3. Kompleks Pemakaman Kawah Tekurep
4. Kampung Kapitan dan Kampung Al Munawar
5. Pasar Sekanak
6. Pulau Kemaro
7. Benteng Kuto Besak (BKB)
8. Aktivitas Susur Sungai






Sungai Musi juga menjadi kawasan permukiman tradisional yang masih mempertahankan kearifan lokal. Terdapat dua kampung unik yang terletak di tepi Musi adalah Kampung Kapitan dan Kampung Al Munawar.
Kampung Kapitan adalah saksi bisu sejarah komunitas Tionghoa di Palembang, dengan rumah-rumah panggung tua yang masih terawat. Sementara itu, Kampung Al Munawar dikenal sebagai kampung Arab yang menampilkan rumah-rumah panggung kayu dengan ukiran khas.
Pengunjung akan merasakan nuansa klasik dan eksotis. Kedua kampung ini menawarkan pengalaman yang otentik untuk melihat bagaimana masyarakat Palembang hidup berdampingan dengan sungai.
Berjalan-jalan di gang-gang sempitnya memberikan pemahaman tentang tata kehidupan dan arsitektur tradisional.
Di Pasar Sekanak merupakan pasar dengan bangunana bangunan tua yang enjadi ciri khasnya. Bangunan seperti Jembatan Sungai Sekanak, deretan bangunan tua, gedung Jacobson dan lainnya menjadi semakin menambah kesan bagi pengunjung.
Pada awalnya, Sekanak merupakan anak sungai Musi yang bermuara di sekitar pasar sekanak. Berbagai restoran dan warung makan yang menyajikan hidangan seperti pempek, tekwan, dan pindang patin banyak ditemukan di sepanjang tepian sungai.
Pasar Sekanak, yang berada di dekat Jembatan Ampera, seringkali menjadi pusat kegiatan kuliner dan seni, terutama pada akhir pekan. Selain itu, beberapa operator wisata menawarkan makan malam di atas perahu, menyajikan hidangan lezat sembari menikmati gemerlap lampu Jembatan Ampera di malam hari.
Sensasi menyantap makanan lokal sambil berlayar di atas sungai memberikan nilai tambah yang unik pada pengalaman berwisata.
Di tengah aliran Sungai Musi, terdapat sebuah pulau kecil dengan legenda menarik, yaitu Pulau Kemaro. Pulau Kemaro memiliki makna pulau yang tidak pernah tergenang air.
Destinasi ini menjadi salah satu daya tarik utama yang harus dikunjungi. Di pulau ini, terdapat pagoda sembilan lantai yang menjulang tinggi. Selain itu, ada sebuah klenteng yang masih aktif dikunjungi, terutama saat perayaan Imlek.
Legenda cinta tragis antara seorang putri Palembang dan saudagar Tiongkok menjadi kisah yang diceritakan turun-temurun, menambah aura mistis dan romantis pada pulau ini.
Akses ke pulau ini hanya bisa dilakukan menggunakan perahu ketek, menjadikannya petualangan singkat yang menyenangkan di atas air. Namun, jika pengunjung datang ke Palembang bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh, dapat melalui jalur darat dan menyebrang lewat jembatan penyebrangan yang disediakan oleh panitia pelaksanaan Cap Go Meh.
4. Kampung Kapitan dan Kampung Al Munawar
5. Pasar Sekanak
6. Pulau Kemaro


Salah satu yang terkenal di Palembang adalah BKB atau Benteng Kuto Besak. BKB merupakan banguana besar keraton yang menjadi pusat kesultanan Palembang.
Dilansir dari website Pemerintah Palembang, BKB sudah ada sejak abad 18. Kini, BKB ditata kembali oleh pemerintah kota Palembang menjadi seperti alun alun. Letaknya tepat di tepi sungai musi.
Selain berkunjung untuk berlibur, BKB juga sering digunakan sebagai tempat acara budaya dan hiburan. Pengunjung bisa melakukan rekreasi di sini, bahkan mencoba naik ketek untuk sekadar keliling menyusuri sungai musi.
Di BKB pengunjung juga akan menemukan tugu patung ikan belida yang besar. Saat ini BKB tengah tutup sementara untuk dilakukan revatilisasi untuk BKB yang lebih nyaman.
Inti dari perjalanan wisata di Palembang adalah kegiatan menyusuri sungai. Menyewa perahu ketek adalah cara terbaik untuk melihat secara langsung berbagai destinasi yang tersebar di sepanjang tepi sungai.
Perjalanan ini memberikan perspektif yang berbeda tentang Palembang, melihat kawasan pemukiman, pabrik, hingga mencari spot foto terbaik. Saat ini ada sangat banyak aktivitas yang dapat dilakukan oleh pengunjung saat berada di sisi sungai.
Mulai dari naik perahu, makan di cafe terapung, mencoba kuliner, memancing atau sekadar duduk menikmati angin sungai sembari melihat hilir mudik kapal. Sungai Musi menawarkan lebih dari sekadar pemandangan air.
Dari Jembatan Ampera yang ikonik, situs-situs bersejarah dan religi yang kaya makna, hingga kampung-kampung tradisional. Setiap wisata di sekitar Sungai Musi menjanjikan pengalaman yang berkesan.
Berbagai tempat ini menyajikan perpaduan sempurna antara keindahan alam dan warisan budaya. Keberadaan sungai ini sebagai jalur utama memastikan bahwa setiap sudut kota yang dilaluinya memiliki kisah unik untuk diceritakan kepada para pengunjung.
Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama.
7. Benteng Kuto Besak (BKB)
8. Aktivitas Susur Sungai








