Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) melalui Fuel Terminal Pulau Baai bersinergi dengan Pertamina Training & Consulting (PTC) melaksanakan kegiatan penanaman 2.200 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata. Hal ini sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun Pertamina ke-68.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir serta memperkuat ketahanan lingkungan di wilayah Bengkulu.
Penanaman dilakukan di dua lokasi strategis, yaitu Muara Jenggalu dan Area Pulau Baai, yang berperan sebagai penahan abrasi, penyangga keanekaragaman hayati, sekaligus kawasan yang bersinggungan dengan aktivitas operasional perusahaan. Kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel dan PTC mencerminkan keseriusan dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui upaya restorasi mangrove sebagai bagian dari praktik keberlanjutan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu, Afriyenita, menyampaikan apresiasinya atas aksi penghijauan yang dilakukan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel.
“Penanaman mangrove merupakan langkah strategis untuk melindungi wilayah pesisir dari abrasi dan menjaga keseimbangan alam. Kami menyambut baik kolaborasi seperti yang terus kami harapkan dapat ditingkatkan,” ujar Afriyenita, Senin (15/12/2025).
Secara ekologis, mangrove yang tumbuh optimal mampu menahan abrasi pantai, menyerap sekitar 100 hingga 200 ton karbon per hektare, serta meningkatkan produktivitas perikanan pesisir hingga 30 sampai 50 persen. Selain menjadi habitat alami biota laut, mangrove juga memperbaiki kualitas perairan dan memperkuat ketahanan wilayah pesisir terhadap dampak perubahan iklim secara berkelanjutan.
Asisten Manager Corporate Communication & CSR Pertamina Training & Consulting, Okeu Yudipratomo, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menjadi momentum untuk memperluas dampak program lingkungan yang berorientasi jangka panjang.
“Mangrove memiliki fungsi ekologis yang besar bagi keberlanjutan pesisir. Melalui kolaborasi dengan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, kami ingin memastikan bahwa upaya pelestarian memberikan manfaat jangka panjang bagi alam dan masyarakat,” ungkap Okeu.
Kegiatan tersebut mendapat dukungan dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bengkulu, pemerintah kecamatan setempat, serta Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan. Keterlibatan para pihak tersebut menunjukkan sinergi dalam menjaga kelestarian wilayah pesisir secara berkelanjutan.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, menjelaskan bahwa peringatan HUT Pertamina ke-68 dimaknai melalui kontribusi nyata bagi kawasan pesisir.
“Penanaman 2.200 bibit mangrove tidak hanya menjadi bagian dari peringatan HUT Pertamina, tetapi juga langkah berkelanjutan untuk memperkuat ekosistem pesisir Bengkulu yang memiliki peran penting bagi perlindungan pantai dan kehidupan masyarakat,” ujar Rusminto.
Sebagai bagian dari implementasi TJSL, program restorasi mangrove selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim) melalui peningkatan penyerapan karbon alami, Tujuan 14 (Ekosistem Laut) dengan memperkuat habitat pesisir dan meningkatkan keberlanjutan populasi biota laut serta menjaga kualitas ekosistem perairan, dan Tujuan 15 (Ekosistem Darat) dengan menjaga keanekaragaman hayati serta mengurangi risiko kerusakan di area pesisir.







