Satgas gabungan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Palembang menangkap tiga anak buah kapal (ABK) yang hendak menyelundupkan 383.615 ekor benih lobster. Rencananya ratusan ribu benih lobster ini akan diselundupkan keluar negeri pada Rabu (23/4/2025) siang.
Ketiga pelaku diamankan saat Satgas gabungan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Palembang, melaksanakan patroli laut keamanan di perairan Sumatera Selatan, perairan Selat Bangka sampai perairan tanah provinsi Jambi.
Saat patroli, didapati adanya kapal yang dicurigai di perairan Selatan Utara Jambi. Kapal tersebut langsung didekati dan laju perjalanannya dihentikan. Petugas pun mendapati adanya 72 boks sterofoam yang isinya benih lobster sebanyak 383.615 ekor.
“Dalam boks tersebut di dapati 383.615 ekor benih lobster yang terdiri dari dari tiga jenis lobster yakni lobster pasir 382.295 ekor, lobster mutiara sebanyak 338 ekor, dan jenis bambu 982 ekor,” kata Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Palembang, Kolonel Laut (P) Faisal M.Tr.Hanla, Jumat (25/4/2025).
Faisal mengatakan ditangkapnya para pelaku ini saat petugas sedang melakukan patroli lalu didapati ada kapal yang mencurigakan dan saat diperiksa ternyata kapal tersebut hendak menyelundupkan lobster ke kapal lainnya yang dideteksi akan menyelundupkan ratusan ribu lobster ke luar negeri.
“Berawal dari kecurigaan saat di perairan. ABK ini hendak memindahkan benih-benih lobster ini ke kapal lain. Diduga hendak dibawa keluar negeri,” jelasnya.
Menurut Faisal, ketiga ABK dan barang bukti sudah diamankan di Marko Lanal Palembang untuk proses lebih lanjut.
“Penangkapan ini sesuai Program Presiden, salah satunya memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara,sebab hal ini tentunya berpotensi merugikan negara,” katanya.
Terpisah PPNS Perikanan Sumsel, Safril mengatakan ada pun tiga jenis benih lobster yang diamankan yakni pasir, mutiara dan bambu.
“Adapun harga tiga jenis lobster ini yakni untuk jenis lobster pasir per ekor Rp 100 ribu, mutiara per ekor Rp 150 ribu, sementara untuk benih lobster Rp 100 ribu per ekor. Untuk total kerugian negara sekitar 38.328.400.000,” pungkasnya.