Wali Kota Jambi, Maulana meminta kepada seluruh jajarannya agar meningkatkan kinerja dalam pelayanan bantuan bencana. Hal ini bertujuan dalam bentuk upaya memperkuat penyelamatan untuk masyarakat di Kota Jambi.
“Meningkatkan kinerja adalah hal yang paling utama, termasuk peningkatan pelayanan yang prima dalam penanggulangan bencana kebakaran dan penyelamatan ini sangat penting,” kata Maulana di Markas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi, Selasa (26/8/2025).
Di sana, Maulana juga secara resmi telah menyerahkan kendaraan operasional Rescue kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan sebanyak 5 unit. Bantuan itu disalurkan untuk membantu tugas pelayanan petugas Damkartan dalam upaya penyelamatan baik terhadap bencana kebakaran maupun lainnya.
“Kendaraan motor operasional ini tentu dilengkapi dengan alat pemadam api, tangga, stik ular dan lainnya. Dimana motor operasional kerja petugas ini sangatlah penting karena jika ada kendaraan yang tidak bisa memasuki kawasan sempit motor ini lah solusinya,” ujar Maulana.
Ia juga menyampaikan rasa bangganya atas kinerja Dinas Damkartan Kota Jambi, yang selama ini mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Bahkan, di tingkat Provinsi Jambi, Damkartan Kota Jambi dinilai sebagai yang terbaik.
“Terima kasih atas dedikasi dan perjuangan seluruh personel yang senantiasa sigap dan bersemangat dalam menghadapi setiap kejadian bencana. Upaya tersebut telah banyak mencegah terjadinya dampak yang lebih besar maupun korban jiwa,” ungkapnya.
Maulana menyebut, Damkartan merupakan salah satu yang masuk kedalam program prioritas Pemerintah Kota Jambi melalui program “Kota Tangguh” yang harus responsif terhadap setiap kejadian bencana.
“Ini adalah program prioritas, maka kami akan terus berupaya dalam peningkatan kualitas, khususnya sarana dan prasarana,” sebutnya.
Maulana menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Jambi secara bertahap akan terus menambah sarana dan prasarana penanggulangan bencana, termasuk pembangunan pos-pos pemadam di sejumlah wilayah serta penambahan armada rescue.
“Kita telah melakukan pemetaan mitigasi, yang menunjukkan perlunya penambahan pos-pos baru seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, perkembangan kawasan perumahan, serta meningkatnya potensi risiko bencana. Oleh karena itu, ke depan pos-pos baru akan dibentuk sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Maulana juga menegaskan bahwa pelayanan keselamatan bagi masyarakat akan selalu menjadi prioritas utama Pemerintah Kota Jambi.
“Salah satu langkah konkret yang kami lakukan adalah pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang telah disahkan dan insya Allah dapat mulai beroperasi pada akhir tahun ini. Dengan hadirnya BPBD, kita berharap bantuan dari pemerintah pusat dapat lebih mudah disalurkan ke Kota Jambi, khususnya dalam upaya penanggulangan bencana,” tegasnya.
Terkait penyerahan bantuan bagi warga yang menjadi korban bencana, Maulana menegaskan bahwa hal tersebut merupakan kewajiban pemerintah. Kata Maulana, pemerintah harus selalu hadir di tengah masyarakat yang tertimpa musibah, mulai dari saat kejadian hingga masa pascabencana.
“Kita menyalurkan bantuan sesuai dengan tingkat kerusakan yang dialami, sebagaimana telah diatur dalam Surat Keputusan Wali Kota. Bantuan tersebut mencakup berbagai aspek, termasuk dukungan kesehatan dan kebutuhan lainnya,” jelas Wali Kota Maulana.
Tidak hanya itu, sejauh ini dalam membangun program pemerintah Kota Jambi Tangguh dan Bahagia itu dirinya juga telah mengalokasikan dana buat bantuan bencana.
Bantuan itu, baik berupa korban buat masyarakat baik yang terkena musibah bencana kebakaran dan bencana banjir. Dana yang dialokasikan itu sebesar Rp 66 juta dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2025.
Anggaran ini juga dialokasikan sebagai dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk membantu meringankan beban para korban
“Jadi anggaran ini kita salurkan buat bantuan korban terkena bencana, baik itu bencana non alam ataupun bencana alam, terutama korban terkena musibah bencana kebakaran. Ini juga bertujuan membantu meringankan beban bagi warga yang terdampak musibah,” terang Maulana.
Maulana juga mengatakan, anggaran itu memang sengaja disisihkan sebagai bentuk upaya membantu warga yang alami musibah. Bantuan itu juga disebut Maulana dapat digunakan langsung oleh korban yang terdampak.
Sebanyak 9 orang penerima manfaat dari tiga kecamatan, yakni Alam Barajo, Jelutung, dan Jambi Timur, menerima bantuan tersebut. Dimana bantuan itu berupa uang tunai melihat kondisi bencana yang dialami korban atau warga.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Kita ingin, kehadiran pemerintah harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat, terutama ketika mereka menghadapi musibah. Dengan tambahan kendaraan operasional ini, kita berharap kinerja Damkartan semakin sigap, cepat, dan tepat dalam melayani masyarakat. Begitu juga bantuan bagi korban bencana, ini adalah wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial pemerintah,” tegas Maulana.