5 Fakta Rumah Singgah Bung Karno di Palembang yang Jadi Cagar Budaya

Posted on

Salah satu rumah yang pernah disinggahi Presiden Sukarno menjadi tempat bersejarah dan masih terawat hingga sekarang. Pemerintah setempat menjadikan rumah singgah Bung Karno sebagai cagar budaya.

Bung Karno dan istri Inggit Ganarsih datang ke Palembang setelah pengasingan dari Bengkulu. Mereka berencana untuk kembali ke Jakarta dan melanjutkan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Namun, rencana berubah karena menyempatkan untuk singgah ke Palembang.

Sejarah yang melatarbelakangi Bung Karno melipir ke Kota Pempek menjadi salah satu fakta menarik. Ingin tahu kisah lengkapnya? Berikut infoSumbagsel sajikan rangkuman 5 fakta rumah singgah Bung Karno di Palembang.

Lokasi rumah singgah Presiden Sukarno berada di Jalan KH Azhari, Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Tempat persinggahan ini dikenal dengan nama Rumah Depok. Pemiliknya adalah H Anang.

Rumah tersebut bergaya arsitektur Belanda yang masih kokoh dan bertahan hingga sekarang. Dinding ruangan terbuat dari jati, lantai kuno hebel, kursi jati antik, ada jam hiasan besar antik, dan foto pemilih termasuk Anang sekeluarga.

Menurut Camat Seberang Ulu 1 Palembang Mukhtiar Hijrun, kedatangan Bung Karno dan Inggit Ganarsih ke Palembang terjadi pada tahun 1940-an. Mereka berkunjung karena memenuhi undangan dari salah sahabat dekat bernama Raden Panani, anak angkat dari Anang.

Raden Panani merupakan seorang tenaga pendidik yang berasal dari Jawa dan diangkat menjadi anak oleh Anang. Kedekatan antara Raden Panani dengan Sukarno terjalin cukup erat hingga membuat Presiden RI menyempatkan waktu untuk bertemu saat masih dalam keadaan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Awalnya, Bung Karno berkumpul di rumah para guru Muhammadiyah termasuk Raden Panani yang berlokasi tidak jauh dari rumah singgah. Setelah itu, mereka diajak makan bersama di rumah Anang dengan hidangan sayur kangkung dan belut goreng.

Sayangnya, kenangan dari pertemuan Anang dan Sukarno tidak diabadikan. Tak ada satu foto atau bukti yang menjadi jejak kehadiran Bung Karno. Alasannya karena kedatang yang singkat dan tidak sempat untuk mengabadikan.

Selain Inggit Ganarsih, istri Sukarno bernama Fatmawati sering berkunjung ke rumah singgah yang di palembang. Ia bermalam di rumah Anang yang terletak di Bukit, seperti dijelaskan dalam jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya Vol.9 1 Mei 2023 berjudul Nilai Sejarah Toponimi Anak Sungai Musi si Seberang Ulu 1 Palembang karya Sholeh Kabib, Sukardi, Oktavia, dkk.

Kehadiran tersebut karena adanya kedekatan antara ayah Fatmawati, Hasan Din, dengan Anang yang sama-sama aktif di organisasi Muhammadiyah. Fatmawati ikut dalam keaktifan organisasi remaja putri Muhammadiyah Nasyiatul ‘Aisyiyah.

Rumah singgah Sukarno di Palembang terawat dengan baik. Bagian depan masih terdapat seperangkat meja dan kursi yang pernah ditempati presiden pertama RI. Masih ada jam dengan tinggi kurang lebih 2-3 meter, foto keluarga Anang, lemari hias, dan berbagai jenis guci kecil.

Barang-barang tersebut hanya sebagian kecil dari yang pernah ada karena banyak yang hilang. Sebagaimana disebutkan dalam jurnal Peninggalan Cagar Budaya di Seberang Ulu 1 Sebagai Penulisan Buku Saku Sejarah Palembang karya Turmiati, Muhammad Idri, dan Ahmad Zamhari.

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Kebudayaan menjadikan rumah singgah Sukarno sebagai cagar budaya pada tahun 2018. Walau menjadi aset negara, rumah bersejarah yang pernah didatangi Sukarno ini dirawat tanpa bantuan dari pemerintah.

Renovasi dan perbaikan dilakukan secara pribadi. Hal ini menjadi perhatian besar bagi masyarakat setempat dan berharap pemerintah memberikan bantuan biaya perawatan rumah yang kerap dikunjungi wisatawan lokal hingga luar Kota Palembang.

Itulah sejarah rumah singgah Sukarno di Palembang yang terawat dan menjadi cagar budaya. Semoga membantu, ya.

Lokasi Rumah Singgah Sukarno di Palembang

Sejarah Rumah Singgah Bung Karno di Palembang

Istri Sukarno Lainnya Sering Berkunjung

Kondisi Rumah Singgah Sukarno Terawat

Jadi Cagar Budaya Sejak 2018

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *