Dalam ajaran Islam, setiap doa yang dipanjatkan pasti didengar dan dapat dikabulkan dalam lima bentuk. Lalu, apa saja bentuk pengabulan doa itu? Simak penjelasan berikut!
Mengutip buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba yang terbit pada Tahun 2024 karya Fahruddin Faiz, doa merupakan bentuk komunikasi paling dahsyat antara manusia dan Allah. Untuk berdoa, seseorang tidak membutuhkan perangkat apa pun dan tidak memerlukan perantara.
Doa berarti permintaan, karena itu sebagian orang bisa merasa kecewa ketika apa yang diminta tidak segera terwujud, hingga muncul prasangka bahwa Tuhan tidak memperdulikannya.
Secara bahasa, kata doa berasal dari masdar da’a-yad’u-da’watan-du’a-an yang berarti memanggil atau menyeru. Kata dakwah pun berasal dari akar yang sama.
Dengan demikian, makna doa pada dasarnya adalah seruan seorang hamba kepada Tuhannya sebuah permohonan kepada yang Maha Tinggi, berbeda dengan perintah yang ditujukan kepada yang lebih rendah.
Berdasar ayat Al-Quran, umat Islam memang didorong Allah untuk berdoa kepadanya.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah ayat 186).
Terkabulnya doa tidak selalu sesuai pada apa yang diminta. Sebab, Allah pasti mengabulkan suatu doa hamba melalui banyak pertimbangan. Adapun terkabulnya doa, dapat melalui 5 bentuk berikut ini:
Ini adalah bentuk pengabulan doa yang paling diharapkan. Apa yang diminta hamba, itulah yang diberikan Allah persis seperti yang diucapkan dalam doa.
Tidak semua doa langsung diberikan saat diminta. Ada doa yang dikabulkan pada waktu terbaik menurut Allah. Ibaratnya anak SD meminta uang satu juta kepada orang tuanya, tentu belum diberi karena belum pantas dan belum waktunya.
Namun ketika seorang anak SMA membutuhkan biaya untuk ujian sekolah, orang tua akan berusaha memenuhi keperluan itu. Begitu pula doa, Allah mengabulkannya pada saat yang paling tepat untuk kita.
Ada kalanya Allah mengabulkan doa dengan cara yang jauh lebih indah dari yang kita minta. Apa yang kita mohon mungkin sederhana, tetapi yang diberikan justru lebih besar, lebih mulia, dan lebih tepat untuk kebaikan kita.
Salah satu contohnya adalah kisah Nabi Zakaria AS. Di usia yang sangat tua dan dengan kondisi istri yang mandul, beliau memohon kepada Allah agar diberi seorang anak yang saleh.
Doa ini diabadikan dalam QS. Ali Imran ayat 38, Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.
Allah tidak hanya mengabulkan permintaan itu, tetapi bahkan memberinya seorang putra yang kelak menjadi Nabi, itulah Nabi Yahya AS. Ini menunjukkan bahwa pengabulan doa bisa hadir dengan hasil yang jauh lebih baik dari yang diharapkan hamba-Nya.
Salah satu bentuk terkabulnya doa adalah dengan dihapusnya dosa-dosa kita. Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan bahwa kebaikan dapat menghapuskan keburukan, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Hud: 114:
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk.”
Doa dan istighfar termasuk bentuk ibadah dan kebaikan. Hal ini juga ditegaskan dalam sejumlah hadis, seperti yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Daud, bahwa doa merupakan bagian dari ibadah.
Maka, ketika doa dipanjatkan, Allah bisa mengabulkannya dengan cara menghapus dosa sehingga hati menjadi lebih bersih dan jiwa lebih tenang.
Ada pula doa yang tidak terlihat hasilnya di dunia, tetapi disimpan oleh Allah sebagai pahala besar di akhirat kelak. Ini didasarkan pada hadis riwayat Abu Hurairah:
“Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah, yang di dalamnya tidak ada unsur dosa atau permintaan memutuskan silaturahmi, melainkan Allah akan memberinya salah satu dari tiga hal, yaitu: Allah mengabulkan doanya segera, Allah menyimpannya untuknya di akhirat, Allah menjauhkannya dari keburukan yang setara.“
Dengan demikian, tidak ada doa yang sia-sia. Setiap doa pasti mendapat jawaban, hanya saja bentuk dan waktunya bisa berbeda. Terpenting, seorang hamba terus berdoa dan yakin bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik.
Nah, itulah ulasan mengenai 5 bentuk doa dalam Islam yang pasti terkabul serta penjelasannya. Semoga bermanfaat, ya!
Artikel ini ditulis oleh Aldekum Fatih Rajih, peserta magang Prima PTKI Kementerian Agama RI.
Makna Doa Secara Luas
5 Bentuk Doa yang Pasti Terkabul
1. Dikabulkan Sesuai Permintaan
2. Dikabulkan pada Waktu yang Tepat
3. Dikabulkan dengan Hasil yang Lebih Baik
4. Doa Dikabulkan Melalui Penghapusan Dosa
5. Doa Ditunda sebagai Investasi di Akhirat
Terkabulnya doa tidak selalu sesuai pada apa yang diminta. Sebab, Allah pasti mengabulkan suatu doa hamba melalui banyak pertimbangan. Adapun terkabulnya doa, dapat melalui 5 bentuk berikut ini:
Ini adalah bentuk pengabulan doa yang paling diharapkan. Apa yang diminta hamba, itulah yang diberikan Allah persis seperti yang diucapkan dalam doa.
Tidak semua doa langsung diberikan saat diminta. Ada doa yang dikabulkan pada waktu terbaik menurut Allah. Ibaratnya anak SD meminta uang satu juta kepada orang tuanya, tentu belum diberi karena belum pantas dan belum waktunya.
Namun ketika seorang anak SMA membutuhkan biaya untuk ujian sekolah, orang tua akan berusaha memenuhi keperluan itu. Begitu pula doa, Allah mengabulkannya pada saat yang paling tepat untuk kita.
Ada kalanya Allah mengabulkan doa dengan cara yang jauh lebih indah dari yang kita minta. Apa yang kita mohon mungkin sederhana, tetapi yang diberikan justru lebih besar, lebih mulia, dan lebih tepat untuk kebaikan kita.
Salah satu contohnya adalah kisah Nabi Zakaria AS. Di usia yang sangat tua dan dengan kondisi istri yang mandul, beliau memohon kepada Allah agar diberi seorang anak yang saleh.
Doa ini diabadikan dalam QS. Ali Imran ayat 38, Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.
Allah tidak hanya mengabulkan permintaan itu, tetapi bahkan memberinya seorang putra yang kelak menjadi Nabi, itulah Nabi Yahya AS. Ini menunjukkan bahwa pengabulan doa bisa hadir dengan hasil yang jauh lebih baik dari yang diharapkan hamba-Nya.
Salah satu bentuk terkabulnya doa adalah dengan dihapusnya dosa-dosa kita. Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan bahwa kebaikan dapat menghapuskan keburukan, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Hud: 114:
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk.”
Doa dan istighfar termasuk bentuk ibadah dan kebaikan. Hal ini juga ditegaskan dalam sejumlah hadis, seperti yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Daud, bahwa doa merupakan bagian dari ibadah.
Maka, ketika doa dipanjatkan, Allah bisa mengabulkannya dengan cara menghapus dosa sehingga hati menjadi lebih bersih dan jiwa lebih tenang.
Ada pula doa yang tidak terlihat hasilnya di dunia, tetapi disimpan oleh Allah sebagai pahala besar di akhirat kelak. Ini didasarkan pada hadis riwayat Abu Hurairah:
“Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah, yang di dalamnya tidak ada unsur dosa atau permintaan memutuskan silaturahmi, melainkan Allah akan memberinya salah satu dari tiga hal, yaitu: Allah mengabulkan doanya segera, Allah menyimpannya untuknya di akhirat, Allah menjauhkannya dari keburukan yang setara.“
Dengan demikian, tidak ada doa yang sia-sia. Setiap doa pasti mendapat jawaban, hanya saja bentuk dan waktunya bisa berbeda. Terpenting, seorang hamba terus berdoa dan yakin bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik.
Nah, itulah ulasan mengenai 5 bentuk doa dalam Islam yang pasti terkabul serta penjelasannya. Semoga bermanfaat, ya!
Artikel ini ditulis oleh Aldekum Fatih Rajih, peserta magang Prima PTKI Kementerian Agama RI.







