48 Hektare Lahan di Sumsel Hangus, BPBD Sumsel: Ada 33 Kejadian Karhutla

Posted on

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan hingga 14 Juli 2025 sudah sebanyak 33 kejadian. Angka kejadian itu naik dibandingkan data yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencama Daerah (BPBD) Sumsel per 3 Juli yang hanya 24 kejadian.

Kepala Pelaksana BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana mengatakan dari 34 kejadian itu terindikasi luas lahan yang terbakar mencapai 43,08 hektare.

“Sudah ada 33 kejadian karhutla yang kami data di Sumsel. Indikasi lahan yang terbakar seluas 43,08 hektare,” ujar Iqbal, Rabu (16/7/2025).

Dari total kejadian itu, Ogan Ilir paling banyak terjadi karhutla. Terdata sudah 26 kali kejadian di wilayah itu. Kecamatan Indralaya Utara menjadi wilayah paling sering karhutla dengan 11 kejadian.

Lalu Pemulutan Barat dan Pemulutan masing-masing 4 kejadian, Indralaya dan Payaraman 2 kejadian. Sisanya 1 kejadian di Rambang Kuang, Muara Kuang, dan Tanjung Batu.

“Kejadian karhutla juga sudah terjadi di Muba dan PALI masing-masing 2 kejadian. Dan di Lahat, OKI, dan Prabumulih 1 kejadian,” kata Iqbal.

Iqbal menyebut, mitigasi dan antisipasi terus dilakukan agar kejadian karhutla bisa diminimalisir. Pemantauan terhadap wilayah-wilayah rawan juga dilakukan monitoring secara harian oleh BPBD di daerah.

Antisipasi karhutla melalui pembasahan lahan di beberapa wilayah gambut dengan operasi modifikasi cuaca (OMC) juga sudah dilakukan dalam beberapa hari terakhir. BPBD Sumsel juga tengah mengusulkan perpanjangan waktu OMC setelah pelaksanaan 5 hari saat ini.

Selain itu, pelaksanaan apel kesiapsiagaan penanganan karhutla juga akan dilakukan pada akhir Juli mendatang. Instansi dari lintas sektoral termasuk dari perusahaan swasta pengelola kawasan hutan juga akan menyertakan personel dan kesiapsiagaan peralatan dan perlengkapannya.

“Apel siaga akan dilakukan sekitar 29 atau 29 Juli nanti. Menko Polkam rencananya akan hadir dalam apel nanti,” tukasnya.