Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Sebanyak 20 hektar Lahan yang merupakan kawasan lahan Akta Pelepasan Hak atas Tanah (APH) di daerah Rawa Demit, Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Jambi terbakar. Lahan semi gambut yang jauh dari area permukiman warga ini terbakar hebat namun berhasil dipadamkan.
“Lahan yang terbakar sampai sejauh ini kawasan lahan masyarakat, tetapi ini masih dalam penyelidikan kepolisian lebih lanjut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Tanjung Jabung Barat Jambi, Zulfikri, Selasa (22/7/2025).
Kebakaran lahan ini diketahui terjadi pada Minggu (20/7) di mana saat itu kondisi cuaca dalam keadaan panas. Api baru dapat dipadamkan pada Senin (21/7) dan saat ini petugas di lapangan masih dalam proses pendinginan lahan
Zulfikri mengatakan bahwa lokasi kebakaran lahan di sana juga terbilang terjal. Jauhnya akses titik api juga membuat petugas kesulitan dalam melakukan pemadaman.
Apalagi, sumber air di daerah itu juga sulit didapatkan hingga membuat pihak satgas karhutla dari jalur darat tak mampu memadamkan api. Bahkan, untuk bisa sampai lokasi titik api, petugas juga lebih dulu melewati pompong dan kawasan semak belukar.
“Wilayah yang terbakar ini kan sangat sulit dijangkau jadi itu yang jadi kendala mengapa pemadaman jalur darat sulit dilakukan,” ujar Zulfikri.
Ada sekitar 70 lebih petugas yang ikut turun dalam pemadaman kebakaran lahan itu. Petugas itu mulai dari TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni, kemudian Masyarakat Peduli Api serta petugas reaksi cepat dari PT WKS juga ikut diterjunkan.
Pemadaman api di lahan semi gambut ini selain gunakan jalur darat tentunya juga dilakukan dengan gunakan jalur udara yakni melalui helikopter PT Wirakarya Sakti (WKS), unit usaha APP Group. Ada sebanyak 52 kali drop atau menghabiskan 260 ribu liter air yang ditumpahkan demi memaksimalkan dalam padamkan api tersebut.
Dikatakan Zulfikri, saat ini petugas belum dapat mengetahui dari mana awal api berasal. Namun, dari diduga sementara lahan itu sengaja dibakar saat musim panas atau kemarau tiba.
“Sekarang masih ada petugas yang masih ada di lapangan. Ini bentuk dalam mengantisipasi terjadinya lagi api membakar lahan yang lainnya,” terang dia
Sejauh ini, BPBD Tanjabbar juga sudah melaporkan hasil pemadaman lahan yang terbakar tersebut ke Satgas Karhutla Provinsi Jambi maupun kepada bupati maupun ke Pusdalops BNPB Republik Indonesia.
Satgas Karhutla Tanjabbar mengimbau kepada seluruh masyarakat di daerahnya untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar selama musim kemarau.