Polisi menangkap dua orang guru silat di Kota Jambi, Jambi, yang mencabuli 7 muridnya. Polisi menyebut modus pelaku dengan iming-iming meningkatkan ilmu.
Kapolresta Jambi Kombes Boy Sutan Binanga Siregar mengatakan bahwa kasus ini ditangani Unit PPA Satreskrim. Dua orang sudah diamankan pihak kepolisian.
“Kita tangani langsung di Polresta. Ada 2 orang pelaku,” kata Boy, Senin (22/12/2025).
Dua orang pelaku ialah H dan HE. Keduanya merupakan guru silat, sedangkan H sekaligus pemilik perguruan silat yang berada di Danau Teluk, Kota Jambi.
Boy menyebut modus pelaku dengan mengimingi korban untuk meningkatkan ilmu silat. Aksi bejat itu dilakukan saat proses latihan pernapasan ketika kegiatan latihan rutin di malam hari.
“Modusnya, mengimingi (korban) biar bisa lebih bisa ningkatin ilmu silatnya,” ujarnya.
Pelaku ditangkap usai para korban melaporkan kasus ini ke Polresta Jambi. P, salah satu ayah korban menyebut kasus ini terungkap setelah korban berinisial I menceritakan kejadian itu ke orang tuanya pada akhir November 2025 lalu. Ketika itu, I menyebut bahwa dirinya telah hamil usai dicabuli oleh guru silatnya.
“Awalnya, korban yang hamil ini cerita tentang kejadian itu. Terus terungkap korban-korban lainnya,” kata P, saat ditemui Minggu (21/12/2025).
Kata P, korban berjumlah 7 orang anak di bawah umur, termasuk putrinya yang berusia 14 tahun. Setelah pengakuan korban I, putrinya baru memberanikan cerita, bahwa dia juga turut menjadi korban pelecehan oleh guru padepokan silat yang telah beroperasi selama 2 tahun itu.
“Korban yang sampai digauli itu ada 2 orang, 5 lainnya itu berupa pelecehan,” ujarnya.
P menyebut bahwa aksi bejat itu tak hanya dilakukan oleh guru berinisial H. Dari pengakuan korban, ada 3 orang diduga pelaku lain yang melakukan secara bersama-sama. Mereka ialah HE yang juga guru silat dan dua senior di perguruan silat tersebut berinisial N dan I.
Adapun modus pelaku, kata P, bahwa pencabulan itu terjadi ketika para murid sedang melatih pernapasan saat latihan rutin di malam hari. Ketika itu, pelaku meminta korban berbaring dan memejamkan mata hingga pelaku melancarkan aksi bejatnya.
“Modus itu pas latihan pernapasan. Jadi di tempat latihan itu gelap, tanpa pencahayaan,” ujar P.







