Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir mencatat sepanjang 2025 sudah ada sekitar 179 hektar lahan terbakar. Meski begitu, belum diketahui siapa pemilik lahan tersebut.
Kepala BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat menerangkan diduga sebagian besar lahan yang terbakar itu dilakukan dengan unsur kesengajaan.
“Ya di wilayah Ogan Ilir sekitar 179 hektar lahan terbakar namun hingga kini belum ada kepastian siapa pemilik lahan yang terbakar. Saya kira 90 persen kebakaran disebabkan unsur kesengajaan. Salah satunya pembukaan lahan dengan cara membakar,” kata dia kepada wartawan, Rabu (3/9/2025).
Edi menjelaskan satu hari setelah kebakaran dan padam, pihaknya menemukan karung pupuk di lokasi. Menurutnya, hal itu menandakan ada pihak yang memang berniat membuka lahan dengan cara dibakar, tapi identitasnya belum diketahui.
“Jumlah kejadian kebakaran pun sama dengan luasannya, yakni 179 kasus,” ungkapnya.
Edi menjelaskan wilayah paling rawan berada di Kecamatan Indralaya Utara, Pemulutan, dan Pemulutan Barat.
“Tiga kecamatan itu memang paling sering terjadi kebakaran, tetapi sejauh ini semua kejadian masih bisa ditangani,” jelasnya.
Dia mengimbau para petani untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
“Kita berkali-kali memberikan imbauan secara langsung maupun melalui bener yang kita sebar agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar,” tutupnya.